Keluarga Miskin Penerima BLT di Bengkulu Capai 105.695 KPM

Senin, 10 Oktober 2022 09:29 WIB

Penulis:Herlina

Editor:Herlina

WhatsApp Image 2022-10-08 at 7.03.19 PM.jpeg
Kepala Kantor wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bengkulu, Syarwan

BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Jumlah keluarga miskin penerima manfaat (KPM) di Provinsi Bengkulu hingga tahun 2022 ini tercatat mencapai 105.695 penerima. Keluarga miskin tersebut diketahui dari jumlah masyarakat di desa yang menerima bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa.

Kepala Kantor wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bengkulu, Syarwan mengatakan, jumlah tersebut adalah keluarga miskin sebagai penerima BLT dana desa yakni merupakan masyarakat miskin yang tidak mendapatkan bantuan pemerintah.

"Jadi ada keluarga miskin baru di desa di Bengkulu mencapai 105.695 KPM selama 2022. Itu terlihat dari jumlah penerima BLT dana desa," kata Syarwan. 

Ia menjelaskan, penerima BLT dana desa adalah mereka yang tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) lain dari pemerintah pusat. Ini berarti calon penerima BLT dari Dana Desa tidak menerima Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Paket Sembako, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hingga Kartu Prakerja.

"Jadi penerima BLT dana desa adalah mereka yang tidak terdaftar program bansos dari pemerintah pusat dan kehilangan mata pencaharian selama pandemi ini," ujar Syarwan.

Ia menambahkan, jumlah BLT dana desa yang telah disalurkan di Provinsi Bengkulu per 31 Agustus 2022 telah mencapai Rp 272,4 miliar. BLT tersebut disalurkan kepada 105.695 KPM setiap triwulannya, di mana masing-masing KPM menerima BLT sebesar Rp 900 ribu.

"Sudah disalurkan sebanyak Rp 272,4 miliar ke 1.341 desa di Bengkulu, semoga BLT itu bisa bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan," tutupnya.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Bengkulu, Prof Dr Ahmad Badawi Saluy mengatakan, program perlindungan sosial yang terintegrasi dan tepat sasaran harus segera dilaksanakan karena jumlah warga miskin Bengkulu meningkat.

"Pemerintah harus mampu turun tangan langsung melindungi warga terutama untuk miskin dan rentan miskin melalui skema bansos yang efektif dan tepat sasaran," kata Ahmad. 

Ia mengaku, program bantuan yang diberikan oleh pemerintah berupa BLT dana desa senilai Rp 300 ribu per bulan masih belum cukup untuk menanggulangi kemiskinan. Bahkan, program tersebut dinilai hanya mampu bertahan hidup untuk setengah bulan.

"Saya pikir bantuan Rp 300 ribu tersebut belum cukup, itu kan untuk 1 keluarga, dalam 1 keluarga itu ada 3 hingga 6 orang, kalau dibagi maka hasilnya pasti kurang," tutupnya.

Adapun jumlah KPM BLT Dana Desa di Provinsi Bengkulu adalah Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 16.150 KPM, Bengkulu Selatan sebanyak 11.109 KPM, Rejang Lebong 12.125 KPM, Seluma 15.062 KPM, Kaur  13.707 KPM, Mukomuko 9.925 KPM, Lebong 8.122 KPM, Kepahiang 8.430 KPM dan Bengkulu Tengah 11.065 KPM. (mb)