Selasa, 26 Agustus 2025 18:20 WIB
Penulis:Herlina
Editor:Herlina
BALI, LyfeBengkulu.com- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, terus berinovasi melalui bisnis energi rendah karbon. Saat ini PGN tengah mengembangkan biomethane dari limbah kelapa sawit (POME) sebagai bagian dari strategi transisi energi bersih.
Langkah ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Neutra DC Singapore Pte. Ltd. (NDSG), anak usaha PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) yang bergerak di sektor pusat data (data center), termasuk di Singapura.
“Kolaborasi PGN dengan NDSG membuka potensi besar penyaluran biomethane dalam skala luas. Ini menjadi langkah nyata membangun ekosistem energi hijau berkelanjutan sekaligus mendukung target transisi energi nasional,” ujar Rosa Permata Sari, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Senin (25/8/2025).
Dalam kerja sama ini, PGN akan memasok biomethane sebagai energi terbarukan berbasis gas untuk mendukung operasional green data center milik NDSG. CEO NDSG Sendang Praptomo menegaskan, pasokan energi bersih adalah kunci keberlanjutan dan daya saing industri pusat data di Singapura.
Pengembangan biomethane ini sejalan dengan strategi PGN Step Out, yakni menjajaki bisnis rendah karbon dengan memanfaatkan aset, sumber daya, dan sinergi Subholding Pertamina lainnya.
“Indonesia punya potensi besar mengembangkan biomethane berkelanjutan sebagai solusi masa depan untuk menurunkan emisi karbon. Biomethane adalah quick win renewable gas yang bisa mendorong transisi energi hijau,” tambah Rosa.
PGN menargetkan distribusi biomethane ke pelanggan di Jawa Barat mulai 2027 dengan memanfaatkan infrastruktur gas yang sudah ada. Kolaborasi ini juga diharapkan berkontribusi pada pencapaian Net Zero Emission (NZE) 2060. (**)
Bagikan