Raih Oversubscribe 12.58 Kali VENTENY Resmi Melantai di Bursa Efek

Selasa, 20 Desember 2022 12:23 WIB

Penulis:Herlina

Editor:Herlina

Kode Saham VTNY Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia.jpeg
Jun Waide, Founder dan Group CEO dan Chandra Firmanto, Komisaris Utama VENTENY menyaksikan Saham VENTENY Resmi Melantai, bersama Windy Johan, Group CFO PT VENTENY Fortuna International Tbk (kiri), Damar Raditya, Group COO PT VENTENY Fortuna International Tbk, dan Iman Rachman, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia. (foto : ist/lyfebengkulu)

JAKARTA,LyfeBengkulu.com- PT VENTENY Fortuna International Tbk (“Perseroan”) hari ini telah resmi menjadi perusahaan yang sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (“BEI”) dengan kode saham VTNY. VENTENY menjadi perusahaan ke-59 yang melantai di BEI sepanjang tahun 2022.

Melalui aksi Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), Perseroan telah menawarkan 939.779.100 (sembilan ratus tiga puluh sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh sembilan ribu seratus) lembar saham, dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 338.320.476.000 (tiga ratus tiga puluh delapan ratus miliar tiga ratus dua puluh juta empat ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah).

"Momen bersejarah ini merupakan babak baru bagi VENTENY dalam membangun ekosistem teknologi untuk mendukung akselerasi bisnis UMKM dan meningkatkan kualitas hidup karyawan. Kami bersyukur, meski di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan, kami menerima antusiasme yang luar biasa dari para investor, pengguna, dan masyarakat yang telah turut ambil bagian dalam perjalanan kami. Kami percaya, VENTENY akan tumbuh bersama di Indonesia," kata Founder dan Group CEO PT VENTENY Fortuna International Tbk Jun Waide. 

Memiliki operasional di Filipina (sejak tahun 2015), Singapura (sejak tahun 2016), dan Indonesia (sejak tahun 2019), VENTENY memilih Indonesia sebagai pijakan untuk melakukan aksi korporasi IPO.  “Kami melihat skala pasar yang besar dan potensial di Indonesia, serta potensi pertumbuhan pasar modal nasional yang kuat dengan jumlah investor retail yang besar," tambahnya. 

Perseroan hadir untuk memberikan solusi finansial kepada pemilik usaha (UMKM dan perusahaan besar) serta meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi karyawan yang berbasis teknologi. “Indonesia memiliki visi dan misi menjadi negara maju dan menduduki lima besar perekonomian dunia pada tahun 2045, di sini lah inovasi teknologi seperti VENTENY dapat berperan. Kami optimis bisnis kami dapat tumbuh bersama masyarakat Indonesia yang nantinya turut berdampak pada perekonomian nasional," lanjutnya.

Atas permintaan yang tinggi dari masyarakat, saham VENTENY telah mengalami oversubscribe (kelebihan pemesanan) hingga 12,58 kali dari pooling (penjatahan terpusat) berdasarkan data dari sistem E-IPO. VENTENY telah melepas 939.779.100 saham untuk Penawaran Umum Perdana ini, atau setara dengan 15% dari modal disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Investor yang membeli saham VENTENY tersebar dari 34 provinsi di Indonesia dan 6 negara. Sementara, jumlah pemesan saham VENTENY mencapai 18.847 pemesan.

Perseroan berencana untuk menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, untuk penambahan modal kerja untuk PT VENTENY Matahari Indonesia (VMI) yang kemudian disalurkan kepada mitra P2P Lending (Peer-to-Peer) sebesar 42%, pengembangan bisnis meliputi pengembangan employee super-app, produk dan layanan, serta memperluas wilayah pemasaran sebesar 30%, serta sisanya untuk modal kerja group sebesar 28%.

Dengan suksesnya IPO ini, Perseroan berencana untuk memperkuat Segmen B2B (Business to Business); dengan berkolaborasi dengan asosiasi industri, menjaga tingkat kolektibilitas kredit, serta memperluas cakupan pasar dengan menambah jumlah representative office sehingga Perseroan dapat memberikan dampak yang lebih baik untuk UMKM Indonesia dan karyawannya.

Selain itu, untuk meningkatkan dan memperkuat Segmen B2B2E (Business to Business to Employee), Perseroan akan mengoptimalkan big data untuk mengembangkan layanan yang bermanfaat dan tepat guna untuk karyawan di semua segmen. Sehingga, Perseroan mengharapkan kontribusi yang meningkat dari employee super-app yang menjadi layanan B2B2E dan menjadikan employee super-app ini sebagai aplikasi yang wajib dimiliki oleh seluruh karyawan. (rls)