Selamatkan Harimau Sumatera, Tiger Heart Bengkulu & WCS-IP "Visit School”

Jumat, 15 Juli 2022 13:38 WIB

Penulis:Herlina

Editor:Herlina

Screenshot 2022-07-15 133528.jpg
Tiger Hearth Bengkulu berkolaborasi dengan WCS-IP dan Forum Harimau Kita mengadakan kegiatan visit school di Kabupaten Seluma. (foto : is/lyfebengkulu.com)

SELUMA, LyfeBengkulu.com- Jelang puncak Global Tiger Day, 29 Juli mendatang, Tiger Hearth Bengkulu berkolaborasi dengan WCS-IP dan Forum Harimau Kita mengadakan kegiatan visit school. Selama 3 hari mulai Kamis (14/07) hingga Jumat (16/07), visit school dilakukan di empat sekolah dasar di Kabupaten Seluma.

Yakni, Kamis (14/07) di SDN 123 Seluma. Menyusul SDN 135 Desa Giri Nanto Kecamatan Ulu Talo Seluma, SDN 148 Desa Sekalak Kecamatan Seluma Utar dan SMP N 42 Satu Atap Desa Banyu Kencana Kecamatan Ulu Talo Seluma.  

Sekolah ini menjadi target karena berbatasan langsung dengan hutan lindung bukit barisan Sumatera. Kegiatan ini melibatkan anak-anak kelas 3 sampai 6. Hal ini dilakukan agar mereka mengetahui pentingnya menjaga dan menyelamatkan Harimau Sumatera dengan pendekatan seni budaya.

“Rangkaian visit school ini dikemas dengan kegiatan drama teater, mendengarkan dongeng cerita harimau, mewarnai bersama, nonton film kartun harimau dan menyelesaikan kuis TTS tentang harimau” kata Nur Rahma Deni, Koordinator Kegiatan Global Tiger Day 2022  

Ia menambahkan bahwa kegiatan visit school ini penting untuk terus dilakukan dalam upanya memberikan pengetahuan kepada adik-adik yang berada disekitar kawasan hutan. Mengingat semakin kritisnya habitat harimau sumatera dan semakin berkurangnya jumlah Harimau.

Ancaman yang di alami Harimau Sumatera di Bengkulu umumnya perburuan liar, dan perdagangan bagian tubuh Harimau Sumatera.  Selain itu, ancaman juga dari banyaknya jerat seling yang terpasang oleh pemburu dan masih aktif.

Laji Utoyo dari WCS-IP menyebutkan pada lima tahun terakhir terjadi 2  kasus Harimau terkena jerat di Kabupaten Seluma dan team lapangan berhasil mengamankan lebih dari 8 jerat seling aktif yang sudah terpasang yang dapat membahayakan bagi populasi Harimau Sumatra dalam 2 Tahun terakhir. Selain itu kerusakan habitat harimau akibat pembukaan lahan dan ilegal logging juga menjadi salah satu ancaman bagi harimau Sumatera

Ia mengatakan bahwa penyadaran pengetahuan sejak dini penting dilakukan, tidak hanya untuk anak-anak tapi juga menyasar orang tua siswa.

"Visit School salah satu kegiatan untuk mendukung kelestarian satwa liar dan habitatnya. Terutama  melalui penyadaran pengetahuan kepada anak-anak sekolah dasar di sekolah-sekolah yang desanya penyanggah hutan intinya kawasan konservasi" kata Laji Utoyo dari WCS – IP

Kegiatan ini disambut baik dan diapresiasi oleh pihak sekolah. "Acara yang cukup menarik dan bersemangat dalam rangka kita sama-sama melestarikan lingkungan hidup kita. Jadi kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena sangat berguna bagi siswa disini" kata Yahin, S.Pd selaku kepala sekola SDN 135 Seluma. 

Untuk diketahui, sejak tahun 2010, sebanyak 13 negara menetapkan tanggal 29 Juli sebagai hari harimau sedunia.  Kesepakatan ini sebagai upaya menggalang dukungan masyarakat internasional untuk menggandakan populasi harimau di dunia, pendekatan konservasi yang tidak efektif , minimnya sumber daya dan lainnya menjadi alasan gerakan massal tersebut. (**)