Gubernur Bengkulu : Batik Besurek Sebagai Fesyen Industri Kreatif
BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan penggunaan kain batik besurek adalah sebagai salah satu upaya mengembangkan fesyen kultur budaya dan industri kreatif di Bengkulu. Rohidin meminta masyarakat dengan berbangga mengenakan batik besurek di Hari Batik Nasional 2022.
"Industri batik besurek di Bengkulu sangat diminati oleh masyarakat luar. Jadi jangan minder untuk memakai batik dalam hari-hari biasa sekalipun," katanya.
Rohidin mengungkap batik besurek memiliki nilai ekonomis tinggi. Tak hanya diminati di kancah regional, keberadaan batik besurek juga dilirik pasar nasional.
"Penggunaan kain batik sudah menjadi fesyen, trend masa kini yang bukan hanya orang tua, tapi juga generasi milenial harus berbangga mengenakan batik," sampainya.
Dengan memperingati Hari Batik Nasional, ia mengajak masyarakat Bengkulu untuk serentak mengenakan batik di hari dinas esok.
Batik besurek sendiri merupakan batik khas Bengkulu yang bermotif kaligrafi Arab yang memiliki ciri khas motif kaligrafi dengan perpaduan Bunga Rafflesia.
Batik Indonesia telah diakui sebagai warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009, yang kemudian diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Batik Indonesia dikenal memiliki kaitan erat dengan gambaran adat istiadat serta budaya di berbagai wilayah. Hampir setiap daerah memiliki ciri khas motif, karakteristik, maupun warna batik dengan keunikan masing-masing.
- Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan ke Bengkulu
- "Penembang Fest" , Festival Desa Wisata Percontohan di Provinsi Bengkulu Dibuka
- Ombusmand: Program Replanting Sawit Perlu Dievaluasi
Di samping itu, batik juga memiliki nilai seni yang tinggi sehingga sangat fashionable untuk digunakan dalam berbagai acara atau kegiatan baik resmi maupun kasual.
“Jadi, ada makna dan manfaat besar dalam kebiasaan atau tradisi kita menggunakan batik, baik dari aspek fesyen, aspek sosial budaya, maupun aspek ekonomi,” demikian Rohidin. (mb)