Hati-hati! 7 Kebiasaan Ini Menurut Warren Buffett Bisa Menguras Keuangan Anda
JAKARTA – Di dunia keuangan, tidak dapat dipungkiri hanya ada sedikit nama yang memiliki resonansi dengan kebijaksanaan dan kesuksesan, salah satunya yaitu Warren Buffett. Sering dianggap sebagai salah satu investor hebat, wawasan Buffett melampaui pasar saham, memberikan pelajaran berharga tentang kebiasaan pengeluaran dan keuangan pribadi.
Pandangannya mengenai jebakan finansial yang umum, terutama yang sering menjebak individu dengan sumber daya terbatas, sangat menarik.
Dan berikut adalah tujuh area krusial yang diidentifikasi oleh Buffett, di mana uang sering kali terbuang sia-sia. Dikutip dari New Trader U, inilah tujuh area tersebut. Yuk, simak!
- Catat! Ini 5 Jenis Investasi yang Cocok untuk Gen Z
- Strategi BRI Dukung Kebijakan Ekonomi Presiden Prabowo yang Fokus pada Hilirisasi dan Pemberdayaan SDM
- Usaha Salon di Kediri Raup Cuan Berkat Dukungan BRI dan Agen BRILink
Kebiasaan yang Bikin Anda Awet Miskin
Utang Berbunga Tinggi
Buffett dikenal karena gaya hidupnya yang hemat dan tidak suka membuang-buang uang. Ia memandang utang berbunga tinggi, seperti utang kartu kredit, sebagai pilihan finansial yang buruk.
“Saya telah melihat banyak orang gagal karena minuman keras dan leverage–leverage adalah uang pinjaman. Anda tidak terlalu membutuhkan utang di dunia ini. Jika Anda pintar, Anda akan menghasilkan banyak uang tanpa harus meminjam,” jelas Warren Buffett.
Merek Mewah
Buffett sering menekankan nilai daripada nama merek. Ia mungkin menganggap pengeluaran untuk merek mewah sebagai sesuatu yang tidak perlu. “Harga adalah apa yang Anda bayar. Nilai adalah apa yang Anda dapatkan,” ungkap Buffett.
Mobil Baru
Buffett terkenal dengan pilihan mobilnya yang sederhana. Ia menganggap mobil baru dengan harga diler yang cepat terdepresiasi adalah pemborosan.
Dalam sebuah dokumenter BBC, putri Warren Buffett, Susie Buffett, mengatakan bahwa ia membeli mobil yang bisa ia dapatkan dengan harga murah—seperti mobil yang rusak akibat hujan es. Mobil-mobil itu diperbaiki, tidak tampak rusak karena hujan es, dan menjadi bagian rutin dari gaya hidup Buffett.
Makan di Restoran yang Mahal
Dikenal karena selera makannya yang sederhana, Buffett mungkin melihat makan malam yang mahal dan sering makan di luar sebagai pengeluaran yang sebaiknya dihindari. Warren Buffett terkenal karena sarapan di McDonald’s hampir setiap pagi selama masa kerjanya.
Namun, dia tidak memesan sembarang menu. Buffett memilih sarapan yang sederhana. Dia juga pernah mencoba menggunakan kupon di McDonald’s saat makan bersama Bill Gates.
Tiket Lotere dan Perjudian
Buffett adalah pendukung investasi ketimbang perjudian. Ia mungkin melihat tiket lotere sebagai penggunaan uang yang buruk dan pajak bagi orang-orang yang tidak bisa berhitung. Pada konferensi pemegang saham Berkshire Hathaway tahun 2007, ia menyebut perjudian sebagai “pajak atas ketidaktahuan” dan “tindakan yang cukup sinis.”
Gadget Trendi
Pendekatan praktis Buffett mungkin mencakup skeptisisme tentang terus-menerus memperbarui teknologi terkini. “Jika Anda membeli barang yang tidak Anda butuhkan, Anda akan segera menjual barang yang Anda butuhkan,” paparnya.
Skema Cepat Kaya
Buffett menganjurkan investasi jangka panjang daripada mengejar keuntungan cepat. “Investasi yang sukses membutuhkan waktu, disiplin, dan kesabaran. Terlepas dari bakat atau usaha, beberapa hal membutuhkan waktu. Anda tidak dapat menghasilkan bayi dalam satu bulan dengan menghamili sembilan wanita,” tutur Warren Buffett.
- Stres di Tempat Kerja Picu Merokok? Kenali Gejalanya dan Alternatif Mengatasinya
- Pengamat: Budi Arie Gagal Lihat Problem Mendasar Koperasi
- BNI Pede 2 Program Prabowo Ini Bikin Kredit Moncer
Buffett memiliki keengganan yang jelas terhadap utang, terutama utang berbunga tinggi seperti kartu kredit. Hal ini bukan hanya berkaitan dengan uang yang dipinjam, tetapi juga dengan beban bunga yang sering mengikutinya, yang dapat menghalangi pertumbuhan dan stabilitas keuangan.
Menghindari jenis utang ini sangat penting untuk menjaga kesehatan keuangan, sehingga memberikan lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas dalam membuat keputusan keuangan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 03 Nov 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 04 Nov 2024