Ingin Cuan dari Saham? Ini 10 Tips untuk Pemula Agar Untung Besar
JAKARTA – Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha pada suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, Anda yang menjadi pemegang saham memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan, dan hak untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Dikutip dari OJK, Senin, 8 Juli 2024, di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham harian, harga-harga saham mengalami fluktuasi yang dapat berupa kenaikan atau penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut.
Jenis investasi saham memang menarik. Namun, sebelum memulainya, pastikan kamu sudah mengerti cara memilih saham yang baik agar bisa mendapatkan keuntungan maksimal. Lalu, strategi apa yang perlu diterapkan untuk menentukan pilihan saham?
- 9 Kesalahan Umum yang Dilakukan di Awal Karier pada Usia 20-an
- 8 Hal yang Membuat Uang Anda Habis Tanpa Sadar
- 5 Rekomendasi Drama Korea yang Menceritakan Soal Hacker
Tips Investasi Saham untuk Pemula Agar Makin Cuan
Berikut beberapa tips memilih saham yang baik bagi pemula, antara lain:
1. Memahami Dasar-Dasar Investasi Saham
Bagi yang baru memasuki pasar modal, penting untuk membekali diri dengan pengetahuan dasar agar terhindar dari kesalahan dalam berinvestasi. Pertama, pelajari pengertian saham dan istilah teknis lainnya. Ini akan membantu memahami materi dalam buku, seminar, atau webinar yang diikuti.
Saham adalah bukti kepemilikan modal investor dalam suatu badan usaha yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada dua keuntungan utama yang bisa diperoleh investor dari saham.
Pertama, dividen yang ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividen ini diambil dari sebagian keuntungan perusahaan dan didistribusikan kepada pemegang saham sesuai persentase kepemilikan.
Kedua, Capital Gain, yaitu keuntungan dari selisih harga saham saat penjualan lebih tinggi daripada harga saat pembelian. Dengan pengetahuan dasar ini, diharapkan para investor pemula dapat berinvestasi saham dengan baik dan bijak.
2. Kenali Profil Perusahaan dan Kinerjanya
Langkah dalam memilih saham yang baik bagi pemula adalah dengan memahami profil dan kinerja perusahaan. Sebab, investasi adalah kegiatan jangka panjang, penting untuk tidak salah langkah yang malah berakhir merugikan.
Periksa apakah manajemen perusahaan pernah menghadapi masalah atau tidak. Selain itu, periksa juga rasio keuangan perusahaan tersebut masih sehat atau tidak.
3. Pelajari Analisis Saham
Pergerakan saham termasuk kategori investasi dengan perubahan yang cukup cepat. Bagi pemula, menentukan waktu yang tepat untuk membeli saham bisa menjadi tantangan.
Maka, kemampuan analisis saham sangat penting. Namun, perlu waktu yang cukup lama untuk menjadi analis yang handal di dunia investasi saham. Hal ini karena banyaknya teknik analisis dan kondisi yang selalu berubah-ubah yang mempengaruhi pergerakan saham.
Mempelajari analisis saham, baik teknikal maupun fundamental, bisa menjadi awal yang baik untuk memudahkan Anda dalam memilih emiten saham. Dengan kemampuan ini, Anda juga bisa menganalisis portofolio saham milik Anda, sehingga bisa membuat keputusan jual beli yang lebih tepat. Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari pasar modal.
4. Pastikan Fundamentalnya Stabil
Langkah berikutnya adalah memastikan bahwa fundamentalnya stabil. Ini berkaitan dengan analisis fundamental perusahaan tersebut. Anda perlu memeriksanya dengan pendekatan top-down atau bottom-up.
Pendekatan top-down dilakukan dengan menganalisis kondisi ekonomi makro sektor industri, kemudian dilanjutkan dengan analisis perusahaan tersebut.
Sementara, pendekatan bottom-up dimulai dengan menganalisis perusahaan terlebih dahulu, kemudian melihat kondisi ekonomi makro sektor industri.
5. Cari Tahu Laba yang Dihasilkan Perusahaan
Di sini Anda mencari tahu dengan melihat laporan keuangan perusahaan di situs web Bursa Efek Indonesia (BEI). Jangan hanya melihat laba perusahaan dari naik turunnya volume perdagangan saham.
Karena, Anda tidak bisa mengetahui laba yang dihasilkan perusahaan secara akurat seperti halnya jika melihat langsung dari BEI. Sebaliknya, ini bisa menjadi indikasi bahwa saham tersebut tidak memiliki fundamental yang baik.
6. Investasi Pada Saham LQ45 Atau IDX30
Sebagai pemula, Anda perlu mencari saham dengan likuiditas tinggi sekaligus menjadi market leader. Untuk keamanan investasi saham dengan risiko rendah, sebaiknya mulailah dengan berinvestasi pada saham yang terdaftar di indeks LQ45 atau IDX30.
Sebab, saham-saham dalam daftar tersebut memiliki likuiditas tinggi dan mayoritas perusahaan memiliki fundamental yang baik. Anda bisa mengetahui daftar saham LQ45 dan IDX30 yang sudah disediakan oleh BEI.
Saham-saham ini juga mudah diprediksi pergerakannya karena volatilitasnya yang tidak terlalu tinggi, sehingga pemula tidak kesulitan dalam jual beli saham.
7. Pilih Saham dengan Biaya Transaksi Kecil
Perlu diketahui bahwa saat berinvestasi, Anda akan dibebankan beberapa biaya untuk membeli saham. Biaya ini biasanya dikenakan oleh sekuritas saat Anda membeli atau menjual saham.
Umumnya, biaya sekuritas ini sekitar 0,19% dari harga pembelian dan 0,29% dari harga penjualan. Jadi, jika Anda menemukan biaya jual beli saham yang lebih rendah, jangan ragu untuk segera memulai investasi.
8. Hindari Membeli Saham yang Overvalued
Sebagai pemula, salah satu cara memilih saham yang baik adalah dengan menghindari saham yang overvalued. Para investor sering menyebut sebagai saham gorengan. Karakteristik utama saham overvalued dapat dikenali dari fluktuasi harga yang sering naik turun.
Selain itu, Anda juga bisa mengenali saham overvalued dengan memperhatikan ciri-ciri lainnya, seperti:
1) Memiliki market cap yang rendah, biasanya tidak lebih dari Rp1 triliun.
2) Harga saham yang tidak sebanding dengan kinerja keuangan perusahaan.
3) Likuiditas yang rendah.
9. Pantau Tren Pasar
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, saham adalah investasi yang cukup volatile dengan fluktuasi tinggi. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor perusahaan atau kondisi makro ekonomi di suatu negara.
Tren pasar saham memberikan informasi tentang bagaimana harga saham bergerak. Anda bisa menggunakan informasi ini untuk meramal pergerakan saham di masa mendatang.
Oleh karena itu, pantau tren saham harian melalui berita dan terus belajar teknik analisis perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan Anda.
Ada 3 tipe tren pasar saham yang perlu Anda ketahui, yaitu:
1) Bullish: Tren pergerakan saham ini memiliki kecenderungan kenaikan harga. Biasanya terjadi ketika aksi pembelian saham jauh lebih besar dibandingkan dengan angka penjualan.
2) Bearish: Tren harga saham yang menunjukkan kecenderungan penurunan. Tren bearish dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat panjang.
3) Sideways: Tren harga saham ini menunjukkan kecenderungan stagnan, sering disebut sebagai sideways. Pergerakan harga saham berlangsung tidak terlalu signifikan.
Dari ketiga jenis tren tersebut, saham yang memiliki potensi tinggi adalah saham dengan tren bullish. Sebaliknya, pertimbangkan untuk menghindari pembelian saham yang mengalami tren bearish.
- Rupiah-Yen Dilaporkan Anjlok, Ini Alasan Bergantung pada Dolar Berbahaya
- 8 Negara di Dunia yang Tidak Memiliki Sungai
- Catat! Ini 14 Rekomendasi Film Bioskop yang Tayang Bulan Juli 2024
10. Beli Saham Saat Harga Turun
Dengan cara ini, Anda dapat merasa lebih aman dalam berinvestasi saham dan lebih tenang. Selain itu, metode ini juga memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Yaitu dari sisi Capital Gain, yaitu saat saham ini beranjak naik, ini menjadi keuntungan bagi investor.
Nah, itu dia beberapa tips memilih saham bagi pemula. Jadi, jangan sampai salah, ya!
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 08 Jul 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 08 Jul 2024