Jhony Saputra, Anak Haji Isam yang Jadi Sorotan karena Jabatan Komisaris di Usia 21
JAKARTA – Belakangan ini, Jhony Saputra, putra dari pengusaha sawit Kalimantan yang dikenal sebagai crazy rich, Samsudin Andi Arsyad atau Haji Isam, menjadi perbincangan hangat di media sosial Twitter (X). Hal ini terkait dengan posisinya di sejumlah perusahaan meski usianya masih relatif muda.
Publik pun semakin tertarik menggali informasi tentang latar belakang, pendidikan, dan peran Jhony dalam bisnis keluarganya yang memiliki dominasi di sektor perkebunan sawit dan pertambangan di Indonesia.
Haji Isam menetapkan Jhony Saputra dan kakaknya Liani Saputri, sebagai Komisaris Utama di perusahaan-perusahaannya. Lantas, siapa itu Jhony Saputra?
- BRI Perkenalkan QRIS UMI Tanpa Biaya MDR, Dorong Digitalisasi UMKM
- BRI Salurkan KUR Senilai Rp175,66 Triliun, Dorong Ekonomi Kerakyatan
- 7 Cara Jitu Berburu Tiket Pesawat Murah Jelang Libur Nataru
Saat ini, Jhony Saputra menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), sebuah perusahaan yang bergerak di industri perkebunan sawit. JARR sendiri telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 4 Agustus 2024.
Dilansir dari laman PT Jhonlin Agro Raya Tbk, Jhony Saputra berusia 21 tahun. Diketahui, ia nyelesaikan pendidikan terakhirnya di SMA Al Azhar, Jakarta Selatan pada tahun 2018.
Ia mulai menjabat di Perseroan sejak tahun 2022 sebagai Komisaris Utama. Selain itu, ia juga menjabat di beberapa perusahaan, seperti PT. Araya Agro Lestari (2017 - sekarang), PT. Citra Agro Raya (2017 - sekarang), PT. Modal Harapan Bangsa (pemilik/pemegang saham sejak 2018), dan PT. Surya Mega Adiperkasa (pemilik/pemegang saham sejak 2020).
Sebagai pemegang saham utama di beberapa perusahaan, total kekayaan Jhony diperkirakan mencapai Rp5,08 triliun. Perhitungan ini berasal dari saham yang dimilikinya di PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Raya. Selain itu, Jhony juga memiliki aset tambahan berupa properti mewah milik keluarganya, termasuk sebuah rumah di Batu Licin yang memiliki luas 20 hektar.
Saat pertama kali terdaftar di bursa, harga saham JARR dipatok sebesar Rp300 per saham. Harga saham tersebut sempat mencapai titik tertingginya, yaitu Rp525 pada 19 Maret 2024. Kini, di usia 21 tahun, Jhony mengelola perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp4,8 triliun.
PT Jhonlin Agro Raya sendiri didirikan berdasarkan Akta Notaris nomor 28 tanggal 30 April 2014 oleh Muhammad Hanafi, S.H.
Akta pendirian ini telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan nomor AHU-15101.40.10.2014 tanggal 25 Juni 2014 dengan nomor pendaftaran 4014062563103940.
- BRI Cetak Prestasi di Digital Banking Awards 2024 Berkat Transformasi Digitalnya
- Strategi Jitu BRI dalam Menghadapi Perubahan Pasar Melalui Transformasi Digital
- Aktivasi Penguatan Ekosistem kebudayaan Tujuh Desa Warisan Dunia Subak di Bangli
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan mencakup bidang perkebunan, perdagangan, industri, pengangkutan darat, dan jasa.
Perusahaan ini memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas 20.000 hektar, yang berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan nomor 188.48/136/DPMPTSP/III/2017 tanggal 8 Maret 2017, diberikan izin lokasi untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 03 Dec 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 09 Des 2024