Lebih Santai, Lebih Bahagia: Ini 5 Dampak Positif Slow Living
JAKARTA - Anda mungkin merasa seolah-olah selalu dikejar sesuatu, dikejar untuk bisa bekerja secara cepat, bergerak cepat, berjalan cepat, dan sebagainya. Bekerja atau melakukan sesuatu secara cepat mungkin memang memiliki manfaat positif, salah satunya yaitu pekerjaan bisa segera selesai. Akan tetapi, hal ini juga bisa menimbulkan dampak buruk, yaitu Anda merasa burnout atau mudah lelah.
Akhir-akhir ini, keluhan soal burnout memang semakin sering terdengar. Tidak mengherankan jika makin banyak orang yang ingin mendapatkan jalan keluarnya, salah satunya dengan mencoba melambat atau menerapkan gaya hidup slow living.
Slow living bukan sekadar tentang hidup lambat tanpa arah, tetapi tentang hidup dengan sadar, penuh makna, dan sesuai ritme diri sendiri.
- Simak Cara Dapat Diskon Tarif Listrik Mulai 5 Juni 2025
- Waspada Lowongan Kerja Palsu di Tengah Badai PHK, Begini Cara Menghindarinya
- Brand Skincarenya Berhasil Diakuisisi E.l.f. Beauty Rp16,2 T, Berapa Harta Hailey Bieber?
Berikut beberapa manfaat slow living yang bisa membawa perubahan nyata dalam hidup Anda.
Manfaat Menerapkan Gaya Hidup Slow Living
1. Mengurangi Stres dan Kecemasan
Dengan memperlambat ritme hidup, kita jadi lebih fokus pada apa yang sedang terjadi saat ini, bukan apa yang belum atau belum tentu terjadi. Gaya hidup ini membantu menurunkan kadar stres dan kecemasan yang sering muncul karena terburu-buru atau tekanan sosial.
2. Lebih Terkoneksi dengan Diri Sendiri
Slow living mendorong kita untuk lebih mendengarkan kebutuhan tubuh dan pikiran. Anda akan jadi lebih mudah mengenali kapan butuh istirahat, kapan perlu produktif, dan kapan waktunya berhenti sejenak.
3. Kualitas Hidup Meningkat
Alih-alih melakukan banyak hal sekaligus (multitasking), slow living mengajarkan kita untuk melakukan lebih sedikit dengan kualitas lebih baik. Hasilnya, hidup terasa lebih seimbang, penuh rasa syukur, dan tidak cepat burnout.
4. Hubungan Sosial yang Lebih Sehat
Dengan memiliki waktu yang lebih berkualitas, Anda bisa benar-benar hadir saat bersama orang lain. Bukan hanya secara fisik, tapi juga secara emosional. Ini memperdalam hubungan dan membuat koneksi yang lebih tulus.
5. Lebih Ramah Lingkungan
Slow living seringkali beriringan dengan konsumsi yang lebih sadar. Mulai dari makan makanan lokal, mengurangi limbah, hingga memilih kualitas daripada kuantitas. Ini bukan hanya baik untuk Anda, tapi juga untuk bumi yang kita huni.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 04 Jun 2025