7 Negara Ini Jadi Bukti Nyata Suksesnya Penerapan Kerja 4 Hari Seminggu

Redaksi Daerah - Jumat, 26 September 2025 17:47 WIB
7 Negara Terapkan Sistem Kerja 4 Hari, Produktivitas Karyawan Meningkat

JAKARTA—Konsep kerja empat hari kembali mencuri perhatian setelah dipublikasikannya hasil uji coba penerapan kebijakan tersebut di Inggris. Eksperimen ini melibatkan 2.900 karyawan dari 61 perusahaan dan menghasilkan sejumlah temuan positif baik bagi pekerja maupun perusahaan.

Bagi pekerja, terlihat penurunan tingkat stres, kelelahan, serta kemungkinan mengambil cuti sakit. Selain itu, mereka juga lebih mampu menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional (work-life balance).

Sementara itu, dari sisi perusahaan, produktivitas tetap terjaga. Bahkan, performa bisnis rata-rata justru meningkat sekitar 1,4% selama masa percobaan.

Sebelum penelitian yang dilakukan 4 Day Week Global ini, beberapa negara telah terlebih dahulu mengimplementasikan sistem empat hari kerja untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Berikut penjelasannya.

Jerman

Di benua Eropa, Jerman menjadi salah satu destinasi ideal bagi para pekerja. Jerman merupakan negara dengan durasi kerja rata-rata terpendek di Eropa. World Economic Forum (WEF) mencatat rata-rata durasi kerja di Jerman adalah 34,2 jam sepekan.

Lebih dari 150 perusahaan di Jerman telah mengadopsi sistem kerja empat hari seminggu. Survei terkini menunjukkan sekitar 71% perusahaan Jerman menyetujui pendekatan tersebut. Begitu pula dengan serikat pekerja terbesar di negara itu, IG Metall.

Islandia

Islandia merupakan salah satu negara pionir dalam penerapan kebijakan empat hari kerja secara global. Negara yang dijuluki Pulau Laut dan Api ini telah mengimplementasikan regulasi tersebut sejak 2015. Kebijakan itu diterapkan secara menyeluruh tanpa pengurangan gaji pekerja.

Dampaknya sangat positif hingga saat ini. Jam kerja yang lebih singkat terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan karyawan dari aspek tingkat stres, kelelahan hingga keseimbangan kesehatan dan kehidupan kerja.

Jepang

Jepang terkenal sebagai bangsa dengan budaya kerja yang sangat tinggi. Karena banyaknya masyarakat yang workaholic, pemerintah Jepang bahkan mengeluarkan regulasi yang mendorong perusahaan untuk mengadopsi sistem empat hari kerja. Tujuannya adalah untuk menciptakan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan.

Kini telah banyak korporasi besar yang menerapkan empat hari kerja di Jepang, termasuk Panasonic. CEO Panasonic, Kusumi Yuki, memberikan kebebasan kepada karyawan untuk mengambil pekerjaan sampingan, menjadi sukarelawan atau sekadar bersantai di libur tambahannya.

Amerika Serikat

Beberapa pemerintahan negara bagian dan daerah telah melaksanakan program uji coba untuk konsep empat hari kerja sejak 2022. Beberapa perusahaan seperti Kickstarter, Basecamp, dan Boulder bahkan telah mengadopsi empat hari kerja.

Selandia Baru

Sistem empat hari kerja mulai gencar disuarakan di Selandia Baru sejak Jacinda Ardern menjabat sebagai Perdana Menteri. Gagasan tersebut dimunculkan agar masyarakat dapat mengunjungi tempat wisata lokal sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Perpetual Guardian, penyedia layanan perencanaan perumahan di Selandia Baru, menjadi salah satu perusahaan yang menerapkan empat hari kerja. Pendiri perusahaan tersebut menemukan ada peningkatan produktivitas, work life balance serta pengurangan tingkat stres setelah menerapkan aturan tersebut.

Belgia

Belgia mengimplementasikan opsi empat hari kerja seminggu sejak Februari 2022. Pekerja diberikan fleksibilitas untuk bekerja empat atau lima hari dalam seminggu tanpa pengurangan upah. Namun program ini tetap mempertahankan syarat 40 jam per pekan. Dari 8 jam per hari dengan kerja 5 hari sepekan menjadi 10 jam untuk 4 hari kerja.

Denmark

Denmark secara resmi menerapkan jam kerja sebanyak 37 jam sepekan. Adapun Kotamadya Odsherred telah mengimplementasikan empat hari kerja dengan durasi 35 jam sejak 2019.

Itu dia deretan negara di dunia yang menerapkan empat hari kerja. Tertarik menerapkannya di lingkungan kerja Anda?

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Chrisna Chanis Cara pada 26 Sep 2025

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 26 Sep 2025

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS