BENGKULU, LyfeBengkulu.com- Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim, di mana orang-orang berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam. Namun, tidak semua orang bisa berpuasa karena kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian khusus. Bagaimana cara mengganti puasa jika Anda sedang sakit?

Menurut MUI (Majelis Ulama Indonesia), ada beberapa kondisi yang memungkinkan seseorang untuk tidak berpuasa, termasuk sakit yang memerlukan perawatan medis, hamil dan menyusui, serta kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan pencernaan.

Untuk mengganti puasa selama Ramadan, MUI merekomendasikan untuk menjalankan puasa pada bulan lain, setelah kondisi kesehatan pulih. Namun, jika kondisi kesehatan masih memerlukan perhatian medis selama beberapa bulan, maka orang tersebut harus membayar fidyah, yaitu memberikan makanan untuk orang miskin setiap hari puasa yang tidak dilakukan.

• Minum Es Terlalu Banyak Saat Berbuka, Ini Dampaknya
• Kemenhub Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Lonjakan Penumpang dan Lalu Lintas Angkutan Laut
• Viral Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal, Kemenag: Itu Ditutup Pemiliknya

Selain itu, bagi orang yang memiliki kondisi kesehatan yang kronis dan membutuhkan perawatan medis sepanjang waktu, MUI mengizinkan mereka untuk membayar fidyah secara keseluruhan dan tidak berpuasa sama sekali selama Ramadan.

Namun, sebelum mengambil keputusan untuk tidak berpuasa atau membayar fidyah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan ulama terdekat untuk mendapatkan saran yang tepat. Hal ini dilakukan agar tetap memperhatikan kesehatan Anda tanpa melupakan kewajiban agama yang harus dijalankan.

• 4 tips Stay Happy dan Mindful Meski Perut Kosong Saat Berpuasa
• Begini Caranya Menjaga Kolesterol Selama Bulan Ramadan
• Memilih Kurma yang Berkualitas? Ini Caranya

Jadi, bagi Anda yang sedang sakit selama Ramadan, jangan khawatir. Tetap jaga kesehatan dan ikuti saran dokter dan ulama terdekat untuk mengganti puasa dan menjalankan kewajiban agama dengan baik. (**)