BBM Naik, Harga Komoditas Karet di Bengkulu Anjlok
BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa pekan lalu mempengaruhi turunnya harga komoditas karet di Provinsi Bengkulu. Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu mencatat sebelumnya harga karet sempat meroket hingga Rp 17 ribu per kilogram namun saat ini anjlok menjadi Rp 9 ribu per kilogram.
"Itu belum di level petani. Petani kecil karetnya hanya dihargai Rp5 ribu perkilogramnya oleh toke," kata Sub Koordinator Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu Yuhan Syahmeri.
Yuhan mengatakan turunnya harga karet ini dipengaruhi kenaikan harga BBM sehingga berimbas pada membengkaknya biaya transportasi yang dikeluarkan perusahaan.
"Ada kecenderungan begitu. Sehingga harga pembelian karet lebih murah untuk penyesuaian pengeluaran perusahaan," kata dia.
Dari hasil laporan petani, Dinas TPHP mengatakan jika para petani sangat menyayangkan turunnya harga karet tersebut. Di tengah kenaikan harga bahan pokok yang didasari kenaikan BBM beberapa hari lalu, berimbas pada daya beli masyarakat petani.
Yuhan belum bisa memprediksi penurunan harga karet ini akan berlangsung berapa lama dan kapan harga akan kembali naik. Namun ia berharap pada bulan depan harga karet kembali stabil atau tidak berada pada level Rp10 ribu.
- Pakar : Digitalisasi Distribusi BBM untuk Transparansi
- Tangkapan Melimpah, Harga Ikan di Bengkulu Turun
- Bandara Fatmawati Soekarno Berbenah Menuju Bandara Internasional
Sementara itu, kecenderungan itu tak hanya disebabkan oleh harga BBM melainkan juga pada level pasar global di mana harga karet berada di nilai terendahnya sejak sebulan terakhir.
Kemudian karet di negara pengeskpor utama, Thailand, tengah turun karena prakiraan hujan lebat yang masih berlangsung. Ditambah dengan peringatan banjir di seluruh negeri termasuk di wilayah penghasil karet. (mb)