Berbahaya! Menghangatkan Sisa Makanan Selama Ramadan Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan
BENGKULU, LyfeBengkulu.com- Selama bulan Ramadan, banyak keluarga Muslim yang menyimpan sisa makanan untuk dimakan pada saat berbuka puasa atau sahur. Namun, menghangatkan sisa makanan dengan cara yang salah bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Menurut ahli gizi, menghangatkan sisa makanan dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko terkena keracunan makanan. Hal ini disebabkan karena bakteri dapat tumbuh dengan cepat pada suhu ruangan, terutama jika makanan disimpan dalam waktu yang lama.
Selain itu, penggunaan microwave yang tidak tepat juga dapat memperburuk kondisi. Jika sisa makanan tidak dihangatkan dengan benar, bakteri yang telah tumbuh dapat bertahan hidup dan berkembang biak dalam makanan, bahkan setelah dihangatkan.
- RUU Kesehatan Versi Pemerintah Masuk Tahap Sosialisasi
- Minum Es Terlalu Banyak Saat Berbuka, Ini Dampaknya
- Kemenhub Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Lonjakan Penumpang dan Lalu Lintas Angkutan Laut
Untuk mencegah hal ini, ahli gizi merekomendasikan agar sisa makanan disimpan dalam lemari es dan dihangatkan dengan benar sebelum dikonsumsi. Suhu yang aman untuk menghangatkan makanan adalah antara 60-75 derajat Celsius.
Jangan biarkan diri Anda dan keluarga terkena risiko keracunan makanan akibat menghangatkan sisa makanan dengan cara yang salah selama Ramadan. Pastikan untuk menyimpan dan menghangatkan sisa makanan dengan benar untuk menjaga kesehatan Anda dan keluarga. (**)