BNPB Maksimalkan Penanganan Gempa Bumi Cianjur
JAKARTA,LyfeBengkulu.com- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mendorong 47 unit tenda pengungsian untuk mendukung kebutuhan darurat warga terdampak di pasca gempa M5,6 yang terjadi Senin (21/11) siang di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Tak hanya itu BNPB juga menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) serta bantuan logsitik berupa sembako dan barang pemenuh kebutuhan utama senilai Rp500 juta.
Hal ini disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan persnya di Jakarta.
Suharyanto mengatakan saat ini sebagian masyarakat mendirikan tenda di halaman rumah masing-masing. BNPB mengimbau kepada masyarakat jika kondisi rumahnya terdampak gempa, dapat mengungsi di tempat pengungsian yang telah disediakan.
"Rumah warga yang alami kerusakan berat, sedang maupun ringan akan diberikan bantuan dari pemerintah. “Rumah yang alami kerusakan akan dibangun kembali oleh pemerintah,” ungkap Suharyanto.
Ia berharap, upaya yang dilakukan dalam penanganan bencana perlu adanya keterlibatan seluruh pemangku kebijakan, sehingga penanganan bencana berjalan baik.
“Gempa sudah terjadi, tidak ada satu kekuatan yang bisa menghindari kapan terajdinya bencana, yang pasti setelah terjadi bencana bagaimana upaya-upaya kita secara sinergi, soliditas dan sungguh-sungguh agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” pungkas Suharyanto.
Untuk diketahui, gempa dengan kekuatan 5,6 yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat menimbulkan korban jiwa. Data terakhir Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (21/11) pukul 19.34 WIB mencatat 62 orang meninggal dunia.
Warga meninggal tersebar di Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang.
- Sumbangan Pajak dari Sektor Kelapa Sawit di Bengkulu Capai Rp457 Miliar
- Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Seimbangkan Risiko Jadi Jurus Jitu Jamkrindo Terapkan ESG
- Bangkitkan Ekonomi Bengkulu, Pemprov-IKA PMBJ Gelar Pasar Rakyat dan Pameran Pembangunan
Selain itu, 25 orang tercatat masih tertimbun runtuhan bangunan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. 79 orang lainnya luka-luka. Warga mengungsi dilaporkan sebanyak 5.389 orang yang tersebar di beberapa titik.
Sementara untuk kerusakan infrastruktur, di Kabupaten Cianjur sendiri tercatat sebanyak 2.272 rumah rusak, 1 unit pondok pesantren rusak berat, 1 RSUD Cianjur rusak ringan, 4 unit gedung pemerintah rusak, 3 unit sarana pendidikan rusak, 1 unit sarana ibadah rusak.
Gempa juga menyebabkan longsor yang menutup jalan lintas provinsi di Kabupaten Cianjur. Selain di Kabupaten Cianjur, kerusakan infrastruktur juga tercatat di Kabupaten Bogor sebanyak 46 rumah rusak, Kabupaten Sukabumi 443 rumah rusak, dan di Kota Sukabumi sebanyak 14 unit rumah rusak. (**)