Dongkrak Cuan Lewat Strategi FOMO Marketing

JAKARTA,LyfeBengkulu.com- FOMO atau Fear Of Missing Out adalah rasa takut merasa “tertinggal” karena tidak mengikuti aktivitas tertentu. Sebuah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru, seperti berita, tren, dan hal lainnya. Belakangan, muncul istilah FOMO marketing memang saat ini sering banyak dibicarakan banyak orang. Selain itu, strategi FOMO marketing juga kerap digunakan karena diyakini mampu menarik banyak cuan.
Strategi FOMO atau rasa takut ketinggalan secara langsung memang memanfaatkan sisi psikologis manusia. Strategi ini membuat seseorang takut kehilangan peluang atau keuntungan yang luar biasa. Penjual atau pemasar menggunakan pemicu semacam ini untuk menaikkan keuntungan mereka. Anda juga dapat memanfaatkan strategi FOMO marketing ini untuk mendorong lebih banyak penjualan agar makin cuan.
Apa Itu FOMO Marketing?
FOMO marketing merupakan suatu bentuk teknik pemasaran di mana Anda memanfaatkan keinginan konsumen untuk meraih setiap peluang yang mereka harap dapatkan. Pesan yang digencarkan oleh pemasar biasanya dibingkai sedemikian rupa sehingga mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian secara impulsif dan menyesali jika tidak segera melakukan pembelian.
Strategi ini cenderung berhasil, karena manusia adalah makhluk yang ingin menghindari risiko. Dalam hal pembelian, kondisi itu memicu kita takut membelanjakan uang pada produk yang mungkin tidak sesuai dengan standar kita.
- Mentan Syahrul Yasin Limpo Pastikan Kondisi Beras di Indonesia Melimpah
- Mendag Zulkifli Hasan : Impor Kurma Tidak Perlu Perizinan
- Pemerintah Targetkan Produksi Baterai Mulai pada 2024
Bagi Anda yang ingin menggunakan strategi FOMO marketing untuk mendongkrak penjualan, Anda bisa menyimak beberapa cara berikut ini.
Cara Terapkan FOMO Marketing untuk Dulang Penjualan
1. Tetapkan batas waktu
Anda perlu menetapkan tenggat waktu jika ingin melakukan strategi ini. Pastikan tenggat waktu yang Anda tetapkan harus mutlak dan jangan memperpanjangnya. Jika Anda terus memperpanjangnya, pelanggan yang sudah terbiasa melihat taktik tersebut tidak akan terkena strategi Anda.
2. Memasarkan produk bundel
Bundel produk sering digunakan di banyak industri untuk meningkatkan penjualan. Budel produk artinya Anda menjual barang kepada pembeli sekaligus produk pelengkap lainnya. Biasanya, produk bundel ini lebih murah karena membuat pembeli jadi membeli lebih banyak. Anda juga bisa menggunakan jam hitung mundur agar meningkatkan efek FOMO.
3. Memanfaatkan FOMO di banyak saluran
Anda bisa memanfaatkan banyak saluran atau channel untuk memasarkan. Misalnya, dengan memberi tahu calon pembeli di salah satu media sosial Anda bahwa Anda akan merilis konten eksklusif di saluran yang lain. Melalui metode ini, Anda dapat meningkatkan pengikut dan pelanggan di berbagai saluran hanya dengan memanfaatkan fenomena FOMO.
- Berikut Daftar 5 Perempuan Indonesia yang Kaya dari Bisnis Skincare
- Hati-Hati Nitrogren Cair Pada Ciki Ngebul, Ini Bahayanya
- Mendag Zulkifli Hasan Musnahkan Produk Baja 'Reject' Senilai Rp32,23 Miliar
4. Tingkatkan copy yang Anda gunakan
Anda bisa menyampaikan pesan yang membuat konsumen merasa FOMO, seperti waktu hampir habis, sisa beberapa tempat terakhir, Anda akan melewatkan penawaran ini, dan sebagainya.
5. Gunakan semangat kompetitif
Manusia tidak suka melewatkan penawaran yang luar biasa. Selain itu, manusia juga membenci fakta bahwa orang lain mungkin mendapatkan penawaran tersebut. Hal ini akan memunculkan semangat kompetitif yang nantinya sama-sama akan membuat Anda semakin untung. (**)