Kasus Kecelakaan Tembus 330, PO. SAN Dorong Budaya Berkendara Aman

Herlina - Selasa, 18 November 2025 19:16 WIB
Kasat Lantas Polresta Bengkulu, AKP Aan Setiawan, Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera (PO. SAN), Lesani Kurnia Adnan dan Kepala PT Jasa Raharja Kantor Wilayah Bengkulu adalah Fitri Agustina saat mengisi pelatihan Membangun Budaya Berkendara Aman dan Bertanggung Jawab” di pool pusat PO. SAN Bengkulu, Selasa (18/11). (foto: istimewa)

BENGKULU, LyfeBengkulu.com- Angka kecelakaan lalu lintas di Bengkulu masih menunjukkan tren mengkhawatirkan. Data Satlantas Polresta Bengkulu mencatat sepanjang tahun 2024 terjadi 324 kasus kecelakaan dengan kerugian material mencapai Rp 440 juta, sementara hingga Oktober 2025 jumlah kasus sudah mencapai 330 kejadian.

Kondisi ini mendorong Perusahaan Otobus Siliwangi Antar Nusa (PO. SAN) untuk mengajak masyarakat membangun budaya berkendara aman dan bertanggung jawab melalui kampanye keselamatan di Bengkulu.

Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera (PO. SAN), Lesani Kurnia Adnan mengatakan budaya berkendara aman bukan hanya soal aturan, tetapi juga moral dan kebiasaan. Ini disampaikan Sani dalam pelatihan Membangun Budaya Berkendara Aman dan Bertanggung Jawab” di pool pusat PO. SAN Bengkulu, Selasa (18/11).

“Kesadaran ini harus ditanamkan sejak kecil, dimulai dari keluarga dan diperkuat melalui pendidikan di sekolah. Jalan raya adalah fasilitas umum yang ada dasar hukumnya, ada konsekuensi hukum saat menggunakan jalan,” ujar Sani yang juga menjabat sebagai Plt Sekretaris Jenderal DPP Organda.

Sani juga menyoroti fenomena anak di bawah umur yang mengendarai sepeda motor atau sepeda listrik tanpa perlengkapan keselamatan. Hal ini, menurutnya, menjadi salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan fatal.

Angka Kecelakaan di Bengkulu

Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Bengkulu, AKP Aan Setiawan, mengungkapkan bahwa di wilayah Bengkulu angka kecelakaan juga masih tinggi. Tahun 2024 tercatat 324 kasus, dengan korban meninggal dunia 34 orang, luka berat 124 orang, luka ringan 357 orang, dan kerugian material mencapai Rp 440 juta. Sedangkan tahun 2025 hingga Oktober tercatat 330 kasus, dengan korban meninggal dunia 28 orang, luka berat 153 orang, luka ringan 345 orang, dan kerugian material mencapai Rp 329 juta.

Aan menambahkan, korban meninggal dunia paling banyak berasal dari kelompok usia 16–25 tahun. Pada 2024 tercatat 10 orang, sementara pada 2025 hingga Oktober tercatat 3 orang. Pelaku kecelakaan juga didominasi oleh kelompok usia muda yang sama.

“Generasi muda masih menjadi kelompok paling rentan sekaligus paling banyak terlibat dalam kecelakaan lalu lintas. Kesadaran berkendara aman harus ditanamkan sejak dini, karena faktor usia dan perilaku sangat berpengaruh terhadap keselamatan di jalan,” tegas AKP Aan Setiawan.

PO. SAN Perketat Audit Keselamatan

Sebagai bentuk komitmen menjaga keselamatan penumpang, PO. SAN memperketat audit keamanan internal. Audit ini dilakukan secara rutin dan mencakup pemeriksaan teknis kendaraan, mulai dari rem, ban, lampu, hingga sistem kelistrikan. Evaluasi terhadap standar keselamatan pengemudi juga diperkuat, termasuk kepatuhan terhadap jam kerja, penggunaan sabuk pengaman, serta pelatihan berkendara defensif.

Selain itu, Sani mengatakan pengawasan rute perjalanan supir juga dilakukan dengan mengidentifikasi titik rawan kecelakaan dan menyesuaikan jadwal keberangkatan.

PO. SAN juga menggelar simulasi darurat untuk kru dan pengemudi, serta melakukan pemeriksaan NAPZA secara acak guna memastikan pengemudi bebas dari pengaruh narkoba dan alkohol. Di lingkungan kerja, perusahaan menerapkan larangan merokok di area pool dan menegaskan kebijakan untuk tidak memaksa pengemudi tiba dengan tergesa-gesa, demi menempatkan keselamatan di atas kecepatan. Pemeriksaan kesehatan rutin dan sistem monitoring jarak jauh juga diterapkan untuk memantau kondisi pengemudi selama perjalanan.

"Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga kepercayaan publik. “Kami tidak hanya fokus pada pelayanan, tetapi juga memastikan setiap armada dan pengemudi memenuhi standar keselamatan,” ujarnya.

Bagikan

RELATED NEWS