Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan UMKM Jadi Solusi Hadapi Resesi

Herlina - Rabu, 09 November 2022 20:23 WIB
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah

BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan pemerintah daerah harus mampu memperkuat ketahanan pangan untuk mengantisipasi dampak resesi yang potensial dirasakan masyarakat provinsi pada 2023 mendatang.

"Sekarang belum dirasakan, namun harus tetap optimistis bahwa dampak resesi dapat diantisipasi agar tidak menimbulkan gejolak perekonomian yang paling mendasar. Caranya, perkuat ketahanan pangan mulai dari sekarang," kata Rohidin, Rabu (9/11).

Program ketahunan pangan harus diprioritaskan mengingat selama ini Bengkulu merupakan wilayah konsumtif. Berbagai komoditas kebutuhan masyarakat yang dikonsumsi masyarakat Bengkulu berasal dari daerah lain seperti beras, bawang, cabai pun harus diatasi.

"Sehingga potensial menjadi langka dan mahal ketika terdampak resesi dapat dicegah dengan pengendalian inflasi," ujarnya.

Selain itu, kata dia komoditas kebutuhan masyarakat Bengkulu juga berasal dari provinsi lain di Pulau Jawa dan daratan Sumatera. Pasokan pangan ke Bengkulu pernah terhambat akibat gagal panen dan persoalan lainnya.

"Kondisi ini harus menjadi perhatian serius sehingga program ketahanan pangan mendapat porsi lebih dalam kegiatan pemerintahan," ujarnya.

Selain itu restrukturisasi kegiatan yang menggunakan anggaran daerah sebaiknya dilakukan dalam jangka pendek proyek jangka panjang seharusnya tidak dilakukan, melainkan kegiatan yang diprioritaskan untuk mendukung skenario mengatasi dampak resesi.

Program untuk membangkitkan pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan lokal perlu dilakukan secara maksimal dan tepat sasaran sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal.

Selain itu disampaikan Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal mengingatkan konsumsi masyarakat dan daya bell konsumen juga perlu dijaga agar tetap stabil untuk mencegah inflasi. Skema lainnya yang harus dibangkitkan adalah produktivitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

UMKM harus bangkit ditopang dengan berbagai program yang dapat mendorong barang yang mereka produksi di pasar lokal dan internasional. Pemasaran produk UMKM tersebut juga dapat seirama dengan peningkatan kualitas program kepariwisataan yang mulai bangkit dalam beberapa bulan terakhir. (mb)

Editor: Herlina
Tags UMKMBagikan

RELATED NEWS