Mendengarkan Musik Dapat Sembuhkan Sakit? Ini Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh
JAKARTA - Penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa mendengarkan musik memiliki dampak signifikan dalam membantu mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan, terutama bagi pasien yang menjalani operasi.
Penelitian tersebut dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas California Northstate. Temuan ini menambah pemahaman kita tentang manfaat non-invasif musik dalam konteks medis. Hal ini menjadikannya pilihan menarik bagi pasien dan profesional kesehatan. Terutama dalam mengelola nyeri pascaoperasi dan meningkatkan kesejahteraan pasien.
Penelitian ini melibatkan analisis mendalam dari 3.736 studi yang ada. Fokusnya pada 35 penelitian yang secara khusus memeriksa pengaruh musik terhadap rasa nyeri, kecemasan, penggunaan obat opioid, dan denyut jantung pasien.
Temuan tersebut memberikan bukti kuat bahwa mendengarkan musik dapat memberikan berbagai manfaat positif bagi pasien yang sedang dalam masa pemulihan.
- Lagi Ramai di Kalangan Gen Z, Apa Itu Jam Koma?
- Mengenal Lebih Dalam Budaya Kerja di China, Ada Tidur Siang di Kantor!
- Mengenal Sejarah dan Perkembangan Rokok di Indonesia
Musik dan Persepsi Rasa Sakit
Salah satu temuan dari penelitian ini adalah meskipun pasien masih merasakan rasa sakit, persepsi mereka terhadap nyeri menurun secara signifikan saat mendengarkan musik.
Shehzaib Raees salah satu peneliti menjelaskan, musik dapat membantu mengalihkan perhatian pasien dari rasa sakit. Musik membuat mereka lebih tenang dan lebih nyaman secara emosional.
Bahkan, pasien yang mendengarkan musik melalui headphone atau pengeras suara menunjukkan tanda-tanda penyembuhan yang lebih positif. Misalnya, denyut jantung mereka menurun sekitar 4,5 kali per menit. Gejala ini menunjukkan tubuh mereka lebih mampu beradaptasi dengan stres pascaoperasi. Kondisi denyut jantung yang stabil adalah salah satu indikator penting dalam pemulihan pascaoperasi.
Pengurangan Penggunaan Obat Penghilang Nyeri
Selain itu, temuan lain yang sangat menarik adalah pasien yang mendengarkan musik mengonsumsi setengah dari jumlah morfin yang biasanya diberikan kepada pasien pascaoperasi yang tidak mendengarkan musik.
Dikutip dari Antara Sabtu 26 Oktober 2024, pengurangan penggunaan opioid seperti morfin sangat penting dalam upaya mengurangi risiko ketergantungan pada obat-obatan tersebut. Sesuatu yang sering kali menjadi masalah besar dalam manajemen nyeri kronis.
Dengan mengurangi kebutuhan akan obat-obatan penghilang rasa sakit, musik memberikan manfaat yang sangat berarti dalam mengelola rasa sakit secara lebih alami dan minim risiko efek samping.
Menurut Eldo Frezza, salah satu peneliti lain dalam studi ini, musik tidak hanya membantu dalam pengurangan rasa sakit fisik, tetapi juga memberikan manfaat psikologis.
Musik sebagai Terapi Alternatif
Yang membuat musik menjadi alat yang begitu efektif dalam penyembuhan adalah karena sifatnya yang pasif dan mudah diakses.
Frezza menambahkan bahwa musik dapat digunakan sebagai terapi alternatif yang lebih cocok bagi banyak pasien dibandingkan dengan meditasi atau teknik relaksasi aktif lainnya, yang mungkin memerlukan lebih banyak usaha atau perhatian. Musik bisa dinikmati kapan saja dan di mana saja, tanpa memerlukan keterampilan khusus dari pasien.
Pengalaman mendengarkan musik juga cenderung lebih umum diterima oleh berbagai kelompok pasien, dari berbagai usia dan latar belakang budaya. Dengan beragamnya jenis musik yang tersedia, pasien dapat memilih musik yang paling sesuai dengan preferensi mereka, yang juga meningkatkan manfaat emosional yang diperoleh dari pengalaman tersebut.
Manfaat Psikologis dan Fisiologis
Studi ini juga menunjukkan musik memiliki efek langsung terhadap fisiologi tubuh. Penurunan denyut jantung, pengurangan tekanan darah, dan stabilisasi pernapasan adalah beberapa manfaat fisik yang diamati pada pasien yang mendengarkan musik selama pemulihan.
Kondisi fisik yang lebih stabil ini tidak hanya mempercepat penyembuhan luka, tetapi juga meningkatkan suasana hati pasien. Ini pada gilirannya berkontribusi pada pemulihan yang lebih cepat dan lebih efektif.
Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan kembali bahwa musik bukan hanya hiburan, tetapi juga alat kesehatan yang berharga, terutama dalam konteks perawatan pascaoperasi.
Dengan adanya pengurangan nyeri, kebutuhan akan obat-obatan yang lebih sedikit, serta manfaat psikologis yang signifikan, musik kini dianggap sebagai terapi tambahan yang efektif dan aman.
Ada peningkatan jumlah operasi dan perawatan medis yang melibatkan penggunaan obat-obatan penghilang rasa sakit. Musik menawarkan solusi yang alami dan tanpa risiko ketergantungan pada opioid. Sekaligus memberikan kenyamanan psikologis bagi pasien.
- 5 Rekomendasi Kuliner Khas Bengkulu yang Tidak Boleh Anda Lewatkan
- Ribuan Buruh Akan Demo Tuntut Kenaikan Upah dan Cabut UU Ciptaker
- Menguak Pelajaran Soal Trauma dan Cinta dalam Drama Korea Perfect Family
Penelitian ini menegaskan bahwa musik bukan sekadar sarana hiburan, tetapi juga terapi yang efektif dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 26 Oct 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 30 Okt 2024