Momentum dan Fundamental Jadi Modal untuk Pahami Pasar Saham

Herlina - Kamis, 01 September 2022 23:09 WIB
Trainer Bursa Efek Indonesia (BEI) Herlin Andini memaparkan secara detil bagaimana bermain saham dan menentukan arah tren positif atau negatif. (foto : ist/lyfebengkulu)

BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Menjadi trader saham harus memahami momentum. Poin ini penting dari teknik analisa fundamental dan teknikal dalam menilai trend pasar saham.

Trainer Bursa Efek Indonesia (BEI) Herlin Andini memaparkan secara detil bagaimana bermain saham dan menentukan arah tren positif atau negatif.

"Teknik fundamental adalah bagian untuk melihat saham mana saja yang memiliki kinerja bagus, memiliki market cap yang besar dan merupakan perusahaan yang bagus," kata Andini, Kamis (01/09).

Andini meminta calon investor berinvestasi pada perusahaan publik yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan seperti BUMN ini memiliki reputasi baik dan risko rendah untuk mengalami penurunan.

"Jangan memilih saham perusahaan yang nilainya naik turun. Jenis saham seperti ini bisa mudah dimanipulasi investor dengan modal besar," jelasnya.

Analisa teknikal untuk mencari timing yang tepat, juga perlu diperhitungkan. Andini menyebut tidak semua saham yang dipilah memakai teknik fundamental dapat langsung dibeli melainkan harus menunggu momentum yang tepat, melalui analisa teknikal untuk membeli atau menjual.

"Salah satu aspeknya adalah dengan memantau pergerakan ekonomi dalam dan luar negeri. Dengan mengetahui situasi pasar saham, kita akan bisa memprediksikan pergerakan saham yang kamu miliki," kata dia.

Andini meneruskan, jika kondisi pasar sedang normal, investor bisa mulai untuk berinvestasi saham baru. Sebaliknya, jika kondisi pasar sedang memburuk disarankan untuk bisa menahan diri membeli atau menjual saham.

Selanjutnya investor juga harus memahami indeks saham yang terukur dalam perubahan harga dari suatu pasar atau sebagian dari pasar tersebut. Pada saat indeks saham bergerak naik, berarti harga sebagian besar saham-saham yang diukur oleh indeks tersebut bergerak naik.

"Sebaliknya, apabila indeks saham bergerak turun, maka sebagian besar saham-saham konstituen indeks bergerak turun," sampai Andini.

Bagi pemula, saran dia, investor bisa memilih saham-saham yang tergabung dalam pada indeks LQ45 atau IDX30. Indeks LQ45 merupakan indeks yang mengukur performa harga dari 45 saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

"Sementara Indeks IDX30 merupakan indeks yang mengukur performa harga dari 80 saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik," demikian Andini. (mb)

Editor: Herlina

RELATED NEWS