Faktor Cuaca, Sudah 828 Warga Bengkulu Terjangkit DBD

Herlina - Kamis, 01 September 2022 08:53 WIB
ilustrasi Demam Berdarah

BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat sebanyak 828 warga di Provinsi Bengkulu terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama periode Januari hingga September 2022.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Oktomi Harlena di Kota Bengkulu, mengatakan pihaknya bersama Tim Surveilans pada semua Puskesmas yang ada pada daerah itu terus melakukan penyelidikan epidemiologi (PE).

"PE ini guna mengidentifikasi lingkungan dan sanitasi akibat kasus DBD. Setelah diketahui tingginya kasus DBD di Provinsi Bengkulu karena kondisi cuaca," kata Oktomi.

Oktomi menjelaskan kondisi cuaca di Provinsi Bengkulu yang sering kali terjadi hujan menyebabkan banyaknya genangan air yang menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Alhasil nyamuk betina jenis aedes aegypti berkembangbiak dengan menyerang sistem peredaran darah manusia.

"Nyamuk tersebut membawa virus pemicu yang berasal dari keluarga Flaviviridae, dengan empat jenis virus yang dikenal dengan serotipe (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4)," terangnya.

Serotipe tersebut bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk. Virus kemudian mengambil alih mekanisme sel-sel tubuh seseorang. Serotipe demam berdarah dengue bekerja dengan membentuk komponen protein baru untuk memperbanyak diri.

Setelah itu, lanjut Oktomi komponen baru dari virus yang telah bertambah jumlahnya akan dilepaskan ke sistem sirkulasi darah, dan menyebar ke seluruh bagian tubuh. Ini adalah awal mula terjadinya berbagai gejala yang akan dirasakan penderita demam berdarah dengue.

Sebaran Kasus DBD

Dinkes Provinsi Bengkulu mencatat kasus warga terjangkit DBD terbanyak berada di Kota Bengkulu yaitu sekitar 158 kasus, Kabupaten Bengkulu Utara 148 kasus, Bengkulu Selatan 131 kasus. Selanjutnya Kabupaten Kaur 49 kasus, Seluma 94 kasus, Bengkulu Tengah 48 kasus, Kepahiang 52 kasus, Rejang Lebong 68 kasus, Lebong 72 kasus dan Mukomuko sekitar 10 kasus.

Lanjut Oktomi, saat ini pihaknya sedang melakukan observasi dan pemeriksaan lebih lanjut terkait tingginya kasus demam berdarah di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu. Selain itu terkait fogging, dirinya menegaskan bahwa pengasapan kurang efektif sebab hanya mematikan nyamuk dewasa bukan jentik-jentik.

Pihaknya meminta masyarakat untuk rajin melakukan 3 M yaitu menguras bak mandi atau tempat penampungan air di dalam rumah. Kemudian menutup tempat penampungan air agar terhindar dari nyamuk yang akan berkembang biak serta mengubur sampah yang menjadi tempat atau sarang nyamuk.

"Serta mendaur ulang barang bekas, jika 3M plus ini bisa diterapkan maka dapat meminimalkan kasus DBD," demikian Oktomi.

Editor: Herlina
Tags Terserang DBDDBDBagikan

RELATED NEWS