BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Nelayan di Provinsi Bengkulu memilih subsidi disediakan dalam bentuk ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) ketimbangan uang tunai melalui bantuan sosial (Bansos) BBM. Pemerintah memulai melakukan distrubusi bantuan sosial usai memutuskan menaikan harga BBM pekan lalu.

Pemerintah telah menganggarkan Rp 24,1 triliun untuk mengucurkan bansos terkait kenaikan harga BBM. Bahkan, Presiden Joko Widodo telah memulai pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Provinsi Bengkulu.

Pelaksana Harian Ketua Aliansi Nelayan Bengkulu, Rusman mengatakan nelayan yang meliputi Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Bengkulu Utara butuh solusi dengan adanya kenaikan BBM. Ada beberapa permasalahan ketika kenaikan BBM diganti dengan bansos subsidi yang justru membuat nelayan menjangkau kebutuhan BBM.

"Pemerintah perlu melakukan beberapa hal agar subsidi BBM langsung tersebut dapat kami nikmati. Kalau pun kami harus menerima tunai tanpa dijamin ketersediannya BBM-nya, itu sama saja menyusahkan kami. Ditambah lagi saat ini masih banyak BBM seperti bio solar sampai kepada kelompok nelayan yang ada," kata dia, Kamis (08/09).

Kebutuhan nelayan akan BBM menurutnya mencapai Rp 500.000 untuk 25 hari melaut. Sementara itu, BBM yang ada hanya mencakup 70 persen dari struktur biaya nelayan dalam melaut. Ia juga meminta agar pemerintah memperbanyak pendirian stasiun pengisian bensin nelayan atau SPBN di daerah agar ketersediaan BBM mudah didapat.

• Menteri BUMN Erick Thohir Isyaratkan Harga BBM Bisa Turun
• Cegah Inflasi, Canangkan Gerakan Tanam Cabai di Pekarangan Rumah
• Gubernur Rohidin Serahkan BLT BBM Untuk 148.376 KPM

"Pemerintah harus memperbanyak SPBN. Juga pengawasannya harus lebih ketat karena selama ini banyak dari nelayan tidak mendapatkan suplai BBM," kata dia.

Dia juga mengusulkan agar pemerintah melibatkan organisasi nelayan dalam pengawasan distribusi BBM bersubsidi.

"Kami menerima kenaikan ini. Hanya saja sediakan pasokannya. Kami juga tidak mau BBM bersubsidi dipakai atau dimanfaatkan sektor lain," katanya.