OLAHRAGAWAN SEJATI
Catatan Kecil: TARMANDI ALLBA*)
MASYARAKAT olahraga Bengkulu merasa kehilangan atas berpulang salah seorang olahragawan sejati, Edy Santoso (65), pada Sabtu lalu (09/09/23). Legenda olahraga Gulat Bengkulu itu, tidak hanya dikenal di jagad Bengkulu, tapi melegenda di seantaro tanah air.
Almarhum Edy Santoso yang lahir di Palembang, pada 17 Juni 1958, dalam karirnya di pentas olahraga Gulat Nasional, mulai tahun 1981 sampai tahun 1996. Selama itu, ia mencatatkan 11 kalungan medali emas. Prestasi ttu di luar catatan prestasi internasional. Luar biasa.
Di panggung nasional, catatan 11 gold medal itu, dia ciptakan dalam lima kali berturut-turut pagelaran olahraga multi event (PON). PON 1981 yang digeber di DKI Jakarta, sang legenda mempersembahkan 2 emas.
- Asik, Nabung di bank bjb Bisa Dapat Tiket Nonton Expendables 4
- Lakukan Kemitraan Strategis, IDCloudHost dan BDDC Tingkatkan Layanan Cloud & Pusat Data
- bank bjb Tebar Rewards untuk Pengguna DIGI dan DigiCash di Pentas Seni ABSTRAK VIII
Kemudian PON berikut tahun 1985 juga di DKI Jakarta mengantongi 2 emas. PON 1989 di DKI Jakarta 2 emas, PON 1993 di DKI Jakarta 2 emas. Terakhir, tahun 1996 di DKI Jakarta, almarhum Edy Santoso sumbang 1 emas dan satu perak buat Bengkulu.
Saya ingat betul, terakhir legenda Gulat Bengkulu itu tampil di PON 1996 Jakarta. Saat tanding partai puncak, disaksikan langsung oleh Gubernur Bengkulu masa itu yakni Bapak Adjis Ahmad.
Di laga final sang legenda melwan meladeni pegulat Papua-- dimana usia sang lawan jauh lebih muda. Untuk memastikan gold medal itu, mantan pelatih Gulat Pelatnas ini tidak butuh waktu lama, sebelum satu menit ronde pertama, lawan dibuat tak berkutik.
Prestasi mentereng lainnya pernah memperkuat tim gulat Merah Putih pada SEA Games XIX/1987 di DKI Jakarta. Pada perhelatan olahraga multi event se- Asia Tenggara itu, almarhum Edy Santoso mendulang 2 medali emas. Dan di ajang Asian Oceania tahun 1993 di Manila, raih 1 emas.
Terakhir beliau turun gelanggang, yakni PON 1996 Jakarta. Setelah itu pensiun dan mengabdikan diri sebagai pelatih Gulat hingga akhir hayat. Beliau sempat dua priode menjadi pengurus KONI. Terakhir di KONI Provinsi Bengkulu priode 2021 - 2025, diberi amanah Wakil Ketua Umum.
- Sampahmu Melindungimu: Ayo Tukar Sampah dengan Polis Asuransi di bank bjb KC Denpasar
- Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Legenda Gulat Bengkulu Edy Santoso Berpulang
- bank bjb KC Denpasar Aplikasikan Pergub Bali MASARI Sampah, Tukar Sampah dengan Polis Asuransi
Sebagai olahragawan sejati, beliau di kalangan atlet gulat khususnya, jadi panutan. Selain dekat dengan anak asuhannya, juga tegas dalam melatih. Bahkan di kalangan para pelatih cabang olahraga almarhum dikenal orang yang humoris.
Selama itu berkarir sebagai pelatih Gulat beliau telah banyak lahirkan atlet-atlet Gulat berprestasi. Sebut saja seperti nama-- Azharul Huda, Yahya Darman (Boy), Subki, Rudy Septadi, Adi Zaktuah, Habibullah, Leo Narki, Minichan dan Kuwanto.
Mohon maaf lupa, tidak bisa sebut satu persatu. Tetapi masih banyak pegulat-pegulat tangguh Bengkulu yang lainya, yang telah membawa nama baik Bengkulu di panggung nasional dan internasional. Wajar kalau cabang olahraga Gulat salah satu cabang olahraga prioritas dan lumbung medali bagi Bengkulu di pentas nasional.
Setelah berpulangnya "Suhu" Edy Santoso tongkat kepelatihan Gulat Bengkulu diteruskan kepada anak asuhannya H. Subki, S.Sos. Subki yang kini ASN Pemprov Bengkulu itu, juga salah satu diantara atlet Gulat yang dimiliki Bengkulu yang membukukan banyak prestasi di arena nasional.
*) Penulis: Eks Wartawan Olahraga Harian Rakyat Bengkulu