Ombudsman RI Pantau Ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah dan Aksesibilitas Bulog Bengkulu
BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mendorong Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum-Bulog) untuk dapat memberikan pelayanan publik kepada masyarakat dalam hal ketersediaan akses kepada petani untuk menjual hasil padinya.
Hal itu ia sampaikan saat memantau stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Baru Kelurahan Sidomulya, Kota Bengkulu, Rabu (28/09).
“Imbal balik dari perolehan pupuk subsidi dari pemerintah, sudah seharusnya hasil produksi para petani tersebut disalurkan kepada Perum Bulog sehingga harga pokok penjualan terbantu,” tegas Yeka.
Yeka juga menjelaskan bahwa dalam rangka pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik dirinya memberikan gambaran mengenai kajian ketersediaan pasokan dan stabilitas harga (KPSK) yang nantinya akan disampaikan di depan Direksi Perum Bulog serta menginventarisir sektor pelayanan publik yang ada di Perum Bulog Kanwil Bengkulu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog, Tauvan Akib menjelaskan Peta operasional Perum Bulog Kanwil Bengkulu meliputi Gudang Beras Bulog (GBB) Taba Tembilang dengan stok beras CBP sebesar 138,50 ton, BGG Sidomulyo dengan 1.248,98 ton stok beras CBP dan 7,6 ton stok premium, GDT Kota Padang dengan stok beras CBP 98,79 ton. Adapun total stok beras CBP sebanyak 1.683,99 ton dan 49,09 ton beras premium.
“Dalam menjaga stok operasional, kami melakukan program mitigasi berupa pengelolaan hama gudang terpadu. Itu kami lakukan berupa pencegahan yang meliputi kualitas awal komoditas, pemeliharaan fisik gudang, aerasi gudang, dan pengosongan gudang, Lalu pengendalian yaitu dengan melakukan spraying dan fumigasi, serta monitoring dan evaluasi yang kaitannya dengan tingkat serangan hama dan laporan kualitas,” ujar Tauvan.
Lanjut, Tauvan menyampaikan hasil kinerja Perum Bulog Kanwil Bengkulu sejak tahun 2019 hingga tahun 2022 diantaranya; yang pertama realisasi capaian tahun 2020 cukup besar, hal ini dikarenakan adanya kebutuhan beras yang tidak hanya untuk dikonsumsi masyarakat namun masuk juga ke penanggulangan Covid-19 dan perkebunan.
- Kurang Memihak Rakyat Kecil, Apkasindo Minta Beasiswa Sawit Dievaluasi
- Gubernur Rohidin Targetkan Bengkulu Bebas Rabies Tahun 2030
- Truk Peti Kemas Mogok, Ancam Kelancaran Tol Laut
Kedua, pada bulan Agustus tahun 2020 sampai dengan Bulan Oktober tahun 2021, dilakukan pendistribusian beras ke masyarakat kurang mampu melalui skema penyaluran oleh Kementerian Sosial dengan menggunakan data dari DTKS sehingga dampaknya harga relatif stabil pada tahun tersebut.
Ketiga, Perum Bulog Kanwil Bengkulu sejak 1 Januari 2022 sampai dengan 26 September 2022 telah menyalurkan sebanyak 2.159,12 ton dengan saluran penjualan distributor, toko mitra binaan dan pedagang Pengecer dengan harga Rp8.600/Kg di Gudang Bulog.
“Kami juga telah melaksanakan kegiatan pasar murah terintegrasi dengan kegiatan penyaluran dana BPNT di Kantor Pos di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma, Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Lebong hingga 16 September 2022 dengan komoditi yang dijual berupa kebutuhan pokok,” tutup Tauvan. (mb)