Pelajaran Cinta dari Drama Korea Netflix yang Viral "Twenty Five Twenty One"

Herlina - Kamis, 21 April 2022 10:06 WIB
ilustrasi (freepik.com)

BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Sebuah Korean Drama yang viral akhir-akhir ini, “Twenty Five Twenty One” baru saja selesai beberapa minggu yang lalu. Hingga saat ini, drama ini masih menjadi salahl satu dari top 10 trending di Netflix Indonesia. Drama ini kemudian juga menjadi isu trending di media sosial, Twitter – karena banyak netizen yang berdiskusi dan menyayangkan tentang ending dari cerita tersebut.

Twenty Five Twenty One menceritakan sebuah kilas balik dari karakter utama – Na Hee-do, di mana kita sebagai penonton bisa melihat perjalanan cinta pertamanya, pertemanan sejatinya hingga perjuangan dia untuk meraih mimpinya sebagai atlet anggar. Cinta pertamanya, Baek Yi-Jin juga mengalami masalah hidup dan harus berjuang untuk menata hidupnya kembali setelah keluarganya bangkrut. Mereka berdua jatuh cinta dan harus menderita karena harus menjalin hubungan jarak jauh – LDR.

Untuk beberapa pasangan, LDR tidak selalu berjalan baik, bahkan banyak yang berakhir kandas di tengah jalan karena mereka merasa bahwa LDR sama saja dengan hubungan biasa, dimana mereka tidak perlu berusaha lebih keras, terlebih dalam hal komunikasi. Kurangnya komunikasi dapat mengakibatkan kesalah pahaman, pertengkaran, perdebatan, yang mana mengarah kepada berkurangnya koneksi secara fisik maupun emosional.

Pertanyaanya adalah: apakah ketidakhadiran ‘secara fisik’ membuat perasaan pasangan LDR semakin terikat satu sama lain? Atau, apakah ketika orangnya tidak bisa dilihat, berarti tidak ada juga di pikiran?

Violet Lim, Mak Comblang professional sekaligus CEO dari Lunch ActuallyDating Agency pertama dan terbesar di Asia, memberikan beberapa tipsnya untuk para pasangan supaya bisa berhasil dengan hubungan jarak jauh – LDR.

Memiliki rasa percaya

Memiliki rasa percaya sepenuhnya terhadap pasangan adalah poin paling utama. Tanpa rasa percaya, mustahil pasangan bisa melewati berbagai fase dalam hubungannya dengan mulus, terlebih jika LDR. Memiliki hubungan jarak jauh berarti kamu jauh dengan pasanganmu secara fisik dan tak jarang hal itu menyebabkan kamu merasa takut akan berpisah, diselingkuhi pasangan, dll. Tanpa rasa percaya, kamu akan menjadi jauh dengan pasangan kamu secara mental juga karena itu akan menyebabkan rasa cemburu yang berlebihan, rasa curiga dan ragu.

Menempatkan porsi yang sesuai dalam hubungan

Untuk beberapa alasan, akan ada kompensasi yang berlebihan ketika memiliki hubungan jarak jauh. Terutama di awal hubungan, kamu akan merasa ingin terus-menerus berkomunikasi dengannya, jika tidak, kamu akan merasa bahwa hubungan kalian sudah kehilangan "keintimannya". Tapi pada saat yang sama, hanya karena kamu memiliki hubungan LDR, kamu tidak dapat saling tergantung satu sama lain secara terus-menerus, berharap dirinya untuk selalu ada. Kamu perlu untuk memiliki kesibukan dan aktivitas kamu sendiri, kamu juga tetap perlu meluangkan waktu untuk bertemu teman-teman.

Memiliki Komunikasi yang Terbuka dan Jujur

Memiliki komunikasi yang terbuka dan jujur ​ akan semakin memperkuat kepercayaan satu sama lain, hal ini sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Tidak peduli bagaimana perasaan yang sedang kamu rasakan, pasangan kamu tidak perlu menebak atau membuat asumsi sendiri terhadap apa yang sedang kamu pikirkan. Hal ini sangat penting untuk mencegah kecemburuan atau kesalah pahaman.

Apa tujuan akhir hubungan tersebut?

"Mau dibawa ke mana arah hubungan kita?" Ini mungkin pertanyaan paling menakutkan dalam sebuah hubungan. LDR membutuhkan banyak kesabaran dan pengorbanan. LDR berbeda dengan hubungan pada umumnya, terlebih dalam hal komitmen ke arah yang lebih serius.

Pada umumnya, hubungan biasa akan mengalir dan mengacu menuju hubungan yang lebih serius, berbeda dengan LDR. Penting untuk memastikan terlebih dahulu arah hubungan kalian sebelum memulai LDR. Harus ada tujuan akhir karena LDR tidak bisa terjadi untuk selamanya. Apakah kamu tahu siapa di antara kamu yang akan memutuskan untuk mengalah ‘pindah’? Atau apakah kalian akan sama-sama pindah ke tempat yang sama setelah rentang waktu tertentu? Lakukan pembahasan ini di awal, secara terbuka dan jujur.

Berusaha lebih banyak / Mengelola Waktu

Sangat penting untuk kamu mengosongkan jadwal kamu dan menyesuaikan waktu untuk deep talk dengan pasangan kamu, kamu bisa membahas tentang bagaimana keseharian kamu, menanyakan juga tentang hari mereka, dll.

Kamu juga bisa untuk menjadwalkan 'kencan-melalui telepon' setiap malam sebelum kamu tidur. Atau bisa juga mengirim pesan di pagi hari untuk menyemangati pasangan kamu dan membuat harinya berwarna. Kamu juga dapat mengirim hadiah manis atau hadiah kecil untuk memberi tahu pasangan kamu bahwa meskipun kalian berpisah, kamu masih tetap memikirkannya.

Kendalikan rasa cemburu kamu

Ketika kamu memikirkan pasangan, rasa cemburu bisa dikatakan sehat dalam suatu hubungan. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut peduli dan takut kehilangan pasangannya. Namun, itu bisa berubah menjadi hal yang buruk dalam waktu singkat jika kamu tidak dapat mengendalikan emosi kamu.

Ketika kamu sedang menjalin hubungan jarak jauh, kamu perlu memahami dan menerima bahwa pasangan kamu memiliki kehidupan dan rutinitasnya sendiri, bahkan sebelum kamu bersamanya. Jadi, meminta mereka untuk mengubah keadaan karena rasa insecure kamu, tampak sedikit tidak adil, bukan?

Di sini, kamu tidak harus pura-pura untuk terlihat baik-baik saja dengan semua yang dia lakukan, tetapi alih-alih cemburu dan menciptakan hubungan toxic dalam hubungan yang sudah berjalan, sebaiknya diskusikanlah batasan tentang apa yang bisa diterima dan tidak oleh satu sama lain saat kalian berdua sedang berjauhan.

Maksimalkan perkembangan teknologi dan jadilah kreatif

Ada banyak aplikasi penunjang yang interaktif saat ini. Aplikasi tersebut dapat membantu pasangan untuk berinteraksi satu sama lain secara virtual seperti melakukan Netflix party (menonton reality show atau sinetron bersama-sama), Houseparty (panggilan video dan bermain game pada saat yang sama!), melakukan 'jalan-jalan' virtual bersama seperti tur museum virtual, Disneyland virtual, dan bermain game online bersama. Kamu juga dapat mengiriminya bunga atau makanan favoritnya atau mungkin mengirimkan hadiah kecil.

Jangan biarkan suara di kepala kamu menguasai dirimu

Sebanyak apapun kita mencintai teman dan keluarga kita, mereka akan menjadi orang pertama yang memberi tahu kita bahwa LDR adalah ide yang buruk. Mengapa? Karena mereka mencintaimu dan mereka ingin melindungimu. Jangan salah paham, dengarkan apa yang mereka katakan, tapi pada akhirnya, keputusan harus ada di tangan kamu.

Ingat saja, tidak ada orang lain yang memahami segala cerita tentang hubungan antara kamu dan pasangan. Jadi, jika jarak adalah satu-satunya hal yang salah dalam hubungan kalian, dan kamu jadi meragukan hubungan tersebut, mungkin terlalu banyak suara dari luar yang ada di kepala kamu.

Hubungan bukanlah sebuah pekerjaan, tetapi hubungan juga butuh kerja keras. Saat LDR, perjuangan itu nyata, tetapi kamu perlu bertanya pada diri sendiri: apakah pasangan kamu layak? Apakah kamu akan memilih jalan yang benar atau jalan yang mudah? Yang manapun pilihan kamu, meskipun akan membutuhkan waktu yang cukup lama, namun jika kamu bisa membangun sebuah hubungan yang bahagia bersama dia nantinya, semua tantangannya jadi sepadan, bukan?

Hubungan jarak jauh memang sulit. Berada jauh dari orang yang kita cintai bukanlah situasi yang ideal bagi semua orang. Cinta itu memang penting, tapi sekedar cinta saja tidak cukup, banyak yang lebih penting dari cinta itu sendri. Pelajarannya jelas: Apakah kamu rela melakukan segala upaya, kompromi, menghormati dan tetap mengutamakan pasangan saat LDR? Meskipun hubungan jarak jauh Na Hee Do dan Back Yi Jin mungkin tidak selasai sampai akhir di Twenty Five Twenty One, itu tidak berarti kamu tidak bisa membuat happy ending kamu sendiri dalam hubungan jarak jauh yang kamu jalin. (**)

Editor: Herlina

RELATED NEWS