PGN Dorong Ekonomi Sirkular Lewat Bank Sampah di Bandung
BANDUNG, LyfeBengkulu.com- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas (SHG) Pertamina semakin serius mendorong penerapan ekonomi sirkular berbasis masyarakat. Melalui komunitas PERTIWI SHG, PGN menggelar kegiatan pemberdayaan warga sekitar Gas Inn, Bandung, dengan memperkenalkan konsep bank sampah. Inisiatif ini tidak hanya ditujukan untuk mengurangi permasalahan sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia ini menegaskan kembali pentingnya kebersamaan dan gotong royong dalam menjaga lingkungan. PERTIWI SHG, yang merupakan komunitas pekerja dan manajemen wanita di lingkungan PGN Group, mengedukasi warga tentang cara memilah sampah rumah tangga serta manfaat mengelolanya melalui bank sampah.
Chairwoman PERTIWI SHG, Rosa Permata Sari, menekankan bahwa kesadaran lingkungan harus dimulai dari lingkup paling kecil, yaitu keluarga dan komunitas sekitar. “Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Dalam waktu yang bersamaan, masyarakat pun dapat memanfaatkan hasil tabungan melalui bank sampah sebagai sumber penghasilan tambahan,” ujarnya.
- Duba Kebab Resmikan Outlet ke-79 di Bengkulu, Siap Perluas Jaringan Kuliner Cepat Saji di Bumi Rafflesia
- Pertagas Perkuat Infrastruktur Gas untuk Dorong Industri dan Ekonomi Nasional
- PGN Dorong 3 Inisiatif Gas Bumi untuk Perkuat Komitmen Net Zero Emission Pertamina
Antusiasme warga terlihat dari partisipasi mereka dalam sesi pelatihan, mulai dari praktik memilah sampah organik dan anorganik, hingga memahami proses pengolahan sampah menjadi produk bernilai guna. Sampah anorganik dapat dikumpulkan dan dijual kembali, sedangkan sampah organik bisa diolah menjadi kompos yang bermanfaat bagi pertanian perkotaan atau urban farming. Dengan begitu, konsep bank sampah tidak hanya menyelesaikan persoalan kebersihan, tetapi juga memperkenalkan pola pikir baru bahwa sampah memiliki nilai ekonomi.

Program bank sampah ini juga selaras dengan visi PGN dalam menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). PGN berkomitmen untuk berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin 11 “Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan” serta poin 12 “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.” Dengan cara ini, masyarakat tidak hanya diajak menjaga kebersihan, tetapi juga dilibatkan secara langsung dalam praktik pembangunan berkelanjutan.
“Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa menjaga kebersihan lingkungan tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat menjadi kebiasaan yang berkelanjutan,” tambah Rosa.
- Festival Teej di Medan: Perayaan Penuh Musik, Warna, dan Kebersamaan Perempuan
- Nusantara Regas Dukung Pembangunan LNG HUB Bandung untuk Optimalisasi Pasar HOREKA bersama PGN dan PGN Gagas
- Cara Login Ulang GetContact Tanpa Kehilangan Status “Invisible”
Selain itu, kegiatan ini memperkuat hubungan antara PGN Group dan masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Kolaborasi semacam ini menciptakan ikatan sosial yang positif, di mana perusahaan dan warga bersama-sama memikul tanggung jawab menjaga lingkungan. Dalam jangka panjang, sinergi ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah di TPA, mendukung kualitas udara yang lebih baik, serta menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat bagi generasi mendatang.
Bagi PGN, bank sampah bukan hanya soal pengelolaan sampah, melainkan juga upaya menumbuhkan budaya baru di tengah masyarakat. Dengan edukasi yang berkelanjutan, PGN berharap masyarakat Bandung dapat menjadi contoh dalam penerapan ekonomi sirkular di tingkat lokal, sekaligus memberi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.(**)