Ragam Tradisi Masyarakat Indonesia Menyambut Ramadan

Herlina - Kamis, 13 April 2023 01:12 WIB
Ilustrasi (freepik.com)

BENGKULU, LyfeBengkulu.com- Menjelang tiba bulan suci Ramadan, masyarakat Indonesia memiliki beragam tradisi khas untuk menyambutnya. Bulan Ramadan merupakan waktu yang penuh berkah bagi umat muslim, di mana mereka akan berpuasa dan menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga terbenam matahari.

Salah satu tradisi yang biasanya dilakukan masyarakat Indonesia dalam menyambut Ramadan adalah dengan berbelanja kebutuhan puasa dan lebaran. Pasar tradisional seperti Pasar Baru, Tanah Abang, dan Pasar Senen, menjadi tujuan utama bagi para pembeli yang ingin membeli berbagai macam kebutuhan selama Ramadan.

Selain itu, masyarakat juga memiliki tradisi sahur bersama, yaitu makan sahur bersama-sama di malam hari sebelum memulai puasa. Tradisi ini sering dilakukan oleh keluarga besar atau warga di lingkungan tertentu untuk memperkuat tali silaturahmi.

Tak hanya itu, masyarakat Indonesia juga memiliki tradisi "Buka Puasa Bersama" yang biasanya dilakukan di masjid, musala, atau tempat-tempat ibadah lainnya. Kegiatan ini biasanya diisi dengan pengajian dan tausiyah dari para ustadz atau kiai.

Selain itu, pada malam-malam tertentu di bulan Ramadan, masyarakat Indonesia juga memiliki tradisi berdoa bersama dan mengadakan acara takbiran. Takbiran sendiri adalah pengucapan kalimat Allahu Akbar yang dilakukan secara bersamaan oleh masyarakat.

Tentunya, tradisi-tradisi tersebut menambah kentalnya nuansa kebersamaan dalam menyambut bulan suci Ramadan. Semoga dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan, umat muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Sementara itu, setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi khas dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Berikut beberapa tradisi di daerah Indonesia yang umumnya dilakukan menjelang bulan suci Ramadhan:

1. Padang, Sumatera Barat

Masyarakat Padang memiliki tradisi "Masangin" yang artinya "menyambut". Dalam tradisi ini, warga Padang akan menyiapkan makanan khas daerah, seperti lemang, ketupat, dan dendeng. Selain itu, mereka juga menyiapkan bingkisan yang berisi makanan dan minuman untuk disumbangkan kepada fakir miskin dan anak yatim.

2. Surabaya, Jawa Timur

Masyarakat Surabaya memiliki tradisi "Selapanan". Pada tradisi ini, masyarakat Surabaya melakukan ziarah ke makam keluarga dan sahabat yang telah meninggal dunia pada bulan Sya'ban, yang merupakan bulan sebelum Ramadan. Setelah itu, mereka menyediakan makanan untuk disantap bersama keluarga dan kerabat sebagai bentuk silaturahmi.

3. Makassar, Sulawesi Selatan

Masyarakat Makassar memiliki tradisi "Paccenekkere" atau "Pecce Lele" yang artinya "menjelang puasa". Pada tradisi ini, mereka membuat kue khas Makassar yang disebut "Papatai". Kue ini terbuat dari tepung ketan dan gula merah yang dibentuk seperti bulan sabit. Kue Papatai kemudian dibagikan kepada keluarga, sahabat, dan tetangga sebagai simbol kebersamaan.

4. Aceh

Di Aceh, tradisi menyambut bulan Ramadan disebut "Tarawih Rame". Pada tradisi ini, masyarakat Aceh berkumpul di masjid untuk melakukan salat tarawih bersama. Setelah itu, mereka mengadakan acara makan bersama dengan menu khas Aceh seperti mie Aceh dan nasi minyak. Acara ini diadakan sebagai bentuk silaturahmi dan memperkuat hubungan antara masyarakat di lingkungan sekitar.

Itulah beberapa tradisi di daerah Indonesia dalam menyambut bulan suci Ramadan. Setiap tradisi memiliki keunikan dan makna yang berbeda-beda, namun semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu mempererat tali silaturahmi dan memperkuat kebersamaan dalam menjalankan ibadah puasa. (**)

Editor: Herlina
Bagikan

RELATED NEWS