Regsosek Atasi Ketimpangan Sosial

Herlina - Kamis, 03 November 2022 22:35 WIB
erencana Ahli Utama Kementerian PPN/Bappenas, Tubagus Achmad Choesni. (foto : ist/lyfebengkulu)

BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Pejabat Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Indonesia menyebutkan program besar pemerintah dalam mengintervensi perbaikan data nasional melalui Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dinilai dapat mengatasi kesenjangan sosial.

"Landasan Regsosek sebagai satu data Indonesia diharapkan dapat mengatasi kesenjangan sosial yang selama ini masih terjadi atau tidak mencakup secara menyeluruh," kata Perencana Ahli Utama Kementerian PPN/Bappenas, Tubagus Achmad Choesni, usai sosialisasi pemanfaatan data Regsosek dan Disemenisasi Aplikasi Sepakat di Bengkulu, Kamis (3/11).

Menurutnya, selama ini data sebagai landasan dasar pembangunan dan penanggulangan kemiskinan di daerah belum memberikan perubahan signifikan sehingga diharap Regsosek ini menjadi solusi dari masalah yang ada.

"Kita tidak perlu data yang baik, namun data yang akurat yang mencakup seluruh populasi. Jika selama ini data itu diambil dari mana saja lembaga berkepentingan, nantinya kami mau data Regsosek inilah yang dipakai sebagai acuan," kata Choesni.

Meski nantinya pemerintah tetap tak mengesampingkan data yang sudah ada, namun ia meminta data lain dapat me-recovery data baru.

Kemudian, lanjut Kepala National Coordination Team on South-South and Triangular Cooperation (SSTC) ini, ada beberapa manfaat yang bisa diambil dari Regsosek.

Terdapat data klasifikasi regresi yang nantinya akan menjadi acuan pemerintah menyaluran data bantuan sosial melalui tingkatan data yang dihasilkan.

Menurutnya, pada pendataan ini, akan dihasilkan nilai berdasarkan tingkatan regresi, dari yang terendah 10 sampai tertinggi 100.
"Di mana bila suatu daerah tingkat regresi kemiskinan tinggi maka bantuan sosial akan disalurkan akan tinggi sesuai proporsionalnya. Begitu sebaliknya," kata dia.

"Jadi pendataan mencakup data pendapatan, kondisi sosial sampai pada level sensitif seperti pendataan sanitasi. Jadi inilah yang disebut sebagai revolusi data di mana semua kalangan akan didata menyuluruh," ungkapnya.

Lebih lanjut, Choesni menyebut dalam proyeksi besar ini, kelompok disabilitas dan lanjut usia akan menjadi fokus pemberian bantuan kedepannya.

Sebab, terangnya, selama ini kelompok tersebut adalah kelompok yang paling tak berdaya atau menerima keadaan saat kalangan lain menikmati bantuan sosial.

"Artinya apa, Resgsosek ini adalah kerangka besar revolusi data di Indonesia," tutupnya.

Editor: Herlina

RELATED NEWS