Surplus Beras Hingga 7 Juta Ton, Indonesia Swasembada Pangan
JAKARTA,LyfeBengkulu.com– Indonesia mengalami swasembada pangan. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, dalam Forum Sherpa Global Crisis Response Group (GCRG). Produksi beras Indonesia surplus 7 juta ton.
“Indonesia mampu mencukupi kebutuhan pangan nasional dan dipercaya bisa membantu mitigasi dan memberikan solusi atas dampak krisis pangan, energi dan keuangan bagi negara-negara yang rentan yang diakibatkan karena pandemi COVID-19 dan konflik antara negara Ukraina dan Rusia,” katanya, dikutip Kamis, (23/06).
Selama 3 tahun terakhir, lanjut Airlangga, Indonesia tidak melakukan impor beras. Stok berasa hingga akhir tahun 2022 diperkirakan mencapai 7 juta ton.
Sedangkan isu soal ketahanan energi Indonesia berperan dalam menghadapi krisis global yang terjadi di Eropa Timur saat ini. Selain itu, Indonesia juga memiliki posisi strategis dalam pemenuhan komoditas pangan dan energi, khususnya batu bara.
Terkait peran Indonesia di GCRG dan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), Menko Airlangga berharap United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) dapat mendukung pemerintah Indonesia dalam hal kajian terhadap fokus pembahasan GCRG yang meliputi pangan, energi, dan finansial.
- BKKBN Optimis Tingkatkan Ekonomi Keluarga Akseptor di Masa Pandemi Covid-19
- Jelang Iduladha, Kementerian Agama Siapkan Atur Terkait Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
- Tips Memaksimalkan Fitur MIUI 13 untuk Tingkatkan Produktivitas
Sebagai bentuk komitmen lanjutan, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). (rls)