Viral di Amerika, RedNote Disebut-sebut Sebagai Pesaing Baru TikTok
JAKARTA – Larangan TikTok yang akan diberlakukan di Amerika Serikat (AS) telah memicu gelombang besar perpindahan pengguna ke platform RedNote. Aplikasi ini, yang mengintegrasikan media sosial, e-commerce, dan berbagi video, kini menjadi aplikasi paling banyak diunduh di Apple App Store di AS.
RedNote mengalami lonjakan pengguna dari AS, didorong oleh rencana pelarangan TikTok dan dorongan pengguna untuk melawan pembatasan tersebut. Banyak yang melihat RedNote sebagai alternatif potensial yang menawarkan cara baru untuk berinteraksi dan berbagi konten.
Namun, popularitas mendadak RedNote membawa tantangan tersendiri. Dalam kurun waktu dua hari, lebih dari 700.000 pengguna baru mendaftar di platform ini, menurut laporan. Pertumbuhan pesat ini memaksa platform untuk mengembangkan alat moderasi konten dalam bahasa Inggris dan menambahkan fitur penerjemahan antara bahasa Inggris dan Mandarin.
- 9 Rekomendasi Tempat Wisata Menarik di Semarang untuk Libur Panjang
- BRI Unggul dalam Sustainable Finance, Satu-satunya BUMN yang Rilis Obligasi Hijau 2024
- PSN PIK 2 Resmi Disetujui Jokowi, Ini Kontroversi yang Mengiringinya
Alih-alih terlarut dalam kesedihan karena kemungkinan kehilangan akses ke aplikasi video pendek favorit mereka, banyak pengguna TikTok yang berbondong-bondong ke RedNote, sebuah platform media sosial China yang juga dikenal sebagai Xiaohongshu.
Dilansir dari Tech Crunch, aplikasi pengganti TikTok ini dikembangkan oleh Xingin dan pertama kali dirilis pada 2013. RedNote bukanlah aplikasi baru, aplikasi ini sudah cukup populer di China dan kini menjadi pesaing TikTok. Red Note diperkirakan telah memiliki 300 juta pengguna aktif bulanan.
Aplikasi ini menjadi pilihan potensial yang menarik banyak investor. Hingga saat ini, RedNote telah mengumpulkan investasi sebesar US$917 juta (Rp14 triliun) dari para pemodal ventura, termasuk Tencent, Alibaba, ZhenFund, DST, HongShan, dan sekitar 13 perusahaan lainnya.
Pada 2024, setelah melakukan penjualan saham sekunder, RedNote dilaporkan memiliki valuasi sebesar US$17 miliar (Rp267 triliun). Dengan nilai tersebut, RedNote berpotensi untuk bersaing dengan TikTok. Dari segi format platform, RedNote memiliki fitur dan layanan yang serupa dengan TikTok.
RedNote adalah aplikasi media sosial untuk berbagi video singkat, di mana pengguna dapat membagikan konten video berdurasi pendek. Seperti halaman FYP di TikTok, Red Note juga memiliki halaman linimasa bernama Trending yang menampilkan video-video pendek yang sedang populer dari para kreator.
Di halaman beranda, RedNote memiliki tiga jenis halaman linimasa, yaitu Follow untuk melihat video dari pengguna yang diikuti, Explore untuk melihat konten yang sesuai dengan preferensi pengguna, dan Nearby untuk melihat konten dari pengguna di sekitar.
Dilansir dari Interesting Engineering, Rabu, 15 Januari 2025, lonjakan pengguna ini juga mendorong harga saham perusahaan berbasis di China yang terkait dengan RedNote, seperti Hangzhou Onechance Tech Corp, naik hingga 20%.
Berbeda dengan platform media sosial China lainnya, RedNote tidak memisahkan versi domestik dan internasionalnya, beroperasi dengan aturan moderasi yang sama untuk semua pengguna. Pendekatan unik ini menarik minat pengguna baru, khususnya mereka yang mencari pengalaman global yang lancar.
Fitur-fitur aplikasi ini, yang memungkinkan pengguna untuk mengkurasi konten tentang perjalanan, kecantikan, dan makanan, telah menarik lebih dari 300 juta pengguna di seluruh dunia. Banyak yang kini menyebutnya sebagai pesaing yang sedang naik daun untuk TikTok.
Lonjakan pengguna AS baru-baru ini memberikan RedNote kesempatan untuk memperluas jejak globalnya. Dengan valuasi sebesar US$17 miliar dan rencana potensial untuk melakukan IPO, aplikasi ini berusaha memanfaatkan perhatian yang baru didapatkan. Migrasi mendadak ini juga menyoroti permintaan untuk platform yang menawarkan kebebasan kreatif dan konektivitas global.
- BRI Dukung Keberhasilan Pegadaian Raih Izin Usaha Bullion, Dorong Inklusi Keuangan
- Penghargaan Bergengsi ‘Impact on Financial Industry Leadership’ Diraih Dirut BRI Sunarso
- BRI Menanam - Grow & Green: Langkah Nyata BRI untuk Pemulihan Ekosistem dan Ekonomi
Dengan batas waktu 19 Januari untuk ByteDance melepaskan kepemilikan atas TikTok yang semakin dekat, dunia mengawasi dengan seksama. Aplikasi ini, dengan 170 juta pengguna di AS, tetap menjadi pemain utama dalam lanskap media sosial.
Namun, bagi mereka yang mencari alternatif, RedNote muncul sebagai pesaing yang menjanjikan, menawarkan platform baru serta pernyataan penolakan terhadap kebijakan yang membatasi.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 16 Jan 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 17 Jan 2025