Wamendag : Ekonomi Digital Kian Diminati
SURABAYA,LyfeBengkulu.com- Jumlah pelaku ekonomi digital meningkat signifikan. Ekonomi digital memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat, selain mempercepat dan mempermudah transaksi, serta meningkatkan akses informasi dan transparansi.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga. Untuk mendukung hal ini, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah melaksanakan berbagai strategi dari sisi peningkatan permintaan.
“Sejak pandemi Covid-19 mulai merebak di Indonesia pada 2020, terjadi peningkatan penetrasi konsumen digital Indonesia. Diprediksi pada hingga 2025 nanti, angka penetrasi konsumen digital akan terus meningkat mencapai 77 persen dari total populasi Indonesia,” ungkap Wamendag.
Menyikapi hal tersebut, lanjut Wamendag, Kemendag telah melaksanakan berbagai strategi dan dukungan dari sisi peningkatan permintaan. Diantaranya berkolaborasi dengan universitas, asosiasi, Dinas Perdagangan, komunitas, dan pakar terkait dalam peningkatan kualitas produk, kerja sama dengan platform lokapasar untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) berjualan daring, dan penciptaan UKM naik kelas/UKM Go Ekspor melalui kerja sama meningkatkan ekspor melalui platform lokapasar bagi 1.500 pelaku UKM.
Dari sisi kebijakan, Kemendag juga telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Permendag ini diharapkan dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bertransaksi, baik bagi konsumen, maupun bagi pelaku usaha.
- Ketua TP Sriwijaya, Kecam Kekerasan Seksual Terhadap Anak Kandung di Rejang Lebong
- Truk Pengangkut TBS Sering Langgar Ketentuan ODOL
- Gajah Sumatera di Bengkulu Kehilangan 6.358 Hektare Habitat Asli
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2020 tercatat sebesar Rp15.400 triliun. Sementara, ekonomi digital Indonesia tercatat sebesar Rp632 triliun. Meskipun kontribusinya masih relatif kecil terhadap ekonomi nasional, tetapi tumbuh cukup pesat. Pada 2030, niaga elektronik business to business (b2b) dan business to consumer (b2c) lokapasar diproyeksikan dapat menyumbang nilai tertinggi dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia, yaitu sebesar Rp1.908 triliun atau 34 persen.
“Dengan dukungan seluruh pihak terkait pengembangan ekosistem digital nasional, diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi digital Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pemain ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” pungkas Wamendag. (**)