Pilot Drone
Jumat, 30 September 2022 15:56 WIB
Penulis:Herlina
BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Ketua Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Provinsi Bengkulu Eko Nopridiansyah mendorong "pilot" drone di daerah Bengkulu untuk mendaftarkan dronenya ke Kementerian Perhubungan.
Hal itu menyusul dikeluarkannya aturan tentang penggunaan drone oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 47 Tahun 2016. Kemudian muncul juga aturan tentang sertifikasi pilot drone untuk kegiatan non-hobi.
"Untuk pengguna drone yang saat ini semakin luas, bukan hanya untuk hobi, itu harus didaftarkan ke Kemenhub supaya mendapatkan lisensi. Sebab saat ini pengaturan penggunaan drone sudah ketat, dan jika tidak didaftarkan ya akan terbatas penggunaannya," kata Nopridiansyah, Jumat (30/9/2022).
Pilot drone yang didorong mendaftar, lanjut Nopridiansyah, tidak hanya pada asosiasi namun juga lembaga atau dinas pemerintahan yang telah menerapkan penggunaan drone untuk menunjang kinerjanya.
Saat ini, kata dia, baru 34 orang yang terdaftar dalam anggota APDI Bengkulu yang baru menerapkan lisensi pada dronenya dan diharap kedepan akan semakin banyak lagi.
APDI juga meminta penggunaan drone harus mematuhi etika penerbangan pesawat dengan memberikan pengetahuan terkait dengan aturan penerbangan.
"Ini untuk menambah pengetahuan para pengguna drone, supaya dalam menerbangkan pesawat itu sesuai aturan atau tidak melanggar etika penerbangan pesawat drone," katanya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut para pengguna drone tetap bisa menjaga kondusifitas dalam menerbangkan pesawat dan mematuhi aturan yang ada.
"Ketika mau menerbangkan pesawat drone, teman-teman harus komunikasi dan memiliki izin dari pihak penyelenggara kegiatan," katanya.
Selain itu, Nopri menjelaskan penggunaan drone saat ini sangat luas. Tak hanya untuk kegiatan komersil namun juga non komersil hingga kegiatan penelitian.
“Untuk tujuan komersial atau bisnis juga ada. Misal untuk bidang agrikultur, buat foto udara. Melihat tingkat kesuburan, kemudian kehutanan untuk menentukan jenis pohon, mengamati satwa liar, tingkat tutupan lahan dan banyak macam,” paparnya.
"Jika dulu hanya mengandalkan citra satelit, kini penggunaan drone dinilai lebih praktis. Selain itu juga up to date atau data terkini. Resolusi yang dihasilkan lebih tinggi. Kelebihan itulah yang menjadi senjata para remote pilot," tukasnya. (mb)
Bagikan