Inggris
Kamis, 14 April 2022 21:37 WIB
Penulis:Herlina
Editor:Herlina
JAKARTA,LyfeBengkulu.com - Berbagai emiten di Bursa Efek Indonesia mulai mengumumkan pencairan dividen yang akan diterima pemegang saham. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pemegang saham tidak terkena jebakan dividen.
Seperti yang diketahui, dividen trap atau jebakan dividen merupakan pemberian sejumlah keuntungan per saham kepada para pemegang saham perseroan yang sekilas terlihat memberikan keuntungan bagi para pemegang saham, namun dalam waktu tertentu saham terkait mengalami tren yang menurun karena tidak memiliki fundamental yang baik, sehigga dapat memberikan kerugian kepada para pemegang saham.
Meskipun dibilang menguntungkan bagi para pemegang saham, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan, agar tidak terjebak dalam perangkap dividen atau mengalami kerugian pasca berakhirnya periode pembagian dividen, terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai khususnya bagi yang ingin membeli saham yang akan membagikan dividen, yang mana hal tesebut ialah:
Nafan mengungkapkan, penting bagi para pelaku pasar mencermati bagaimana kinerja keuangan final year tahun 2021, karena hal tersebut dapat mempengaruhi potensi nilai pembagian dividen yang secara lebih serta sebagai suatu gambaran dari emiten tersebut.
Jadi emiten tersebut mengumumkan aksi korporasi terkait pembagian dividen, maka para investor disarankan untuk melihat bagaimana tingkat dividen yield emiten terakit, yang mana semakin tinggi tingkat presentase yield emiten, akan semakin bagus.
"Jika 2,5% oke, jika diatas 2,5% akan lebih bagus karena menurut saya semakin tinggi persentasi yieldnya maka dividen akan semakin menarik," kata Nafan pada TrenAsia.com, Kamis, 14 April 2022.
Terdapat beberapa emiten "Misalkan jika terdapat emiten yang memiliki dividen yield tinggi namun sudah memiliki valuasi yang premium, maka jika dilihat dari prespektif fundamental dividen tersebut tidak lebih baik dari dividen yiled yang tinggi tapi rasio fundamentalnya masih under value ayau murah.
"Memang sebenarnya sih tujuannya agar tidak terperangkap dalam jebakan dividen," imbuh Nafan.
Sentimen merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan, dimana pelaku pasar harus melihat waktu pembagian dividen apakah dilakukan pada saat pasar dalam kondisi market yang kondusif, dimana terjadi net buy asing yang berkesinambungan karena adanya faktor fundamental makro ekonomi domestik yang solid, sehingga mometum tersebut dirasa tepat dalam meingkatkan akumulasi investasi.
Jika dilihat secara teknikal, pelaku pasar dapat mencermati kinerja pergerakan harga saham dengan kenaikan volume transkasi, yang mana jika terjadi kenaikan volume yang diiringi kenaikan harga saham biasanya saham tersebut akan menarik untuk diperdagangkan.
Nafan menambahkan terdapat beberapa sektor emiten yang dapat dimanfatkan terkait situasi dan kondisi yang tengah terjadi di Indonesia saat ini, mulai dari kenaikan harga komoditas, invasi Rusia hingga momentum bulan Ramadhan.
Adapun sektor tersebut terdiri dari sektor, Metal Mining, Coal, Semen, Perbankan, CPO, Retailer dan Konstruksi. Menurut Nafan dividen sendiri merupakan pemanis bagi para pelaku investor, yang mana jika suatu emiten sering membagikan dividen hal tersebut akan direspon positif oleh pemegang saham, karena hal tersebut merupakan hak dari para pemegang saham yang diperoleh dari kinerja saham yang progresif. (**)
Bagikan
Inggris
24 hari yang lalu