Makanan
Jumat, 22 Agustus 2025 20:47 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Bibimbap yang dilengkapi aneka sayuran hijau dan sedikit minyak perilla dikenal luas sebagai salah satu hidangan sehat khas Korea. Dari sekian banyak variasinya, sanchae bibimbap, bibimbap dengan tambahan sayuran liar, semakin digemari karena kandungan nutrisinya yang tinggi sekaligus menawarkan rasa alami yang unik.
Sanchae bibimbap biasanya mencampurkan bahan-bahan umum seperti siraegi (daun lobak kering), batang ubi jalar, cabai hijau, labu kering, hingga potongan lobak. Namun yang membuatnya istimewa adalah tambahan sayuran gunung hasil foraging, misalnya jamur liar, paku (bracken), pakis royal, deodeok (akar Codonopsis lanceolata), akar bunga lonceng, serta gondre (sejenis tanaman berduri liar).
Biasanya, bahan-bahan ini dibumbui dan disajikan sebagai lauk pendamping atau langsung dicampurkan ke dalam mangkuk nasi.
Namun, seberapa sehat sebenarnya hidangan ini? Para ahli menyebutkan bahwa bibimbap dapat membantu mengatur kadar gula darah, menjaga kesehatan tulang, dan mengontrol berat badan, asalkan dikonsumsi dengan cara yang tepat.
Dilansir dari The Korea Times, Siraegi, yaitu daun lobak yang dikeringkan, mengandung serat pangan tiga hingga empat kali lebih banyak dibandingkan daun lobak segar, sehingga memiliki nilai gizi yang lebih tinggi.
Kandungan serat ini bertahan lebih lama dalam sistem pencernaan, membantu menjaga kestabilan gula darah serta memberikan rasa kenyang lebih lama, yang bermanfaat untuk pengelolaan berat badan.
Selain itu, daun lobak mengandung lebih banyak vitamin C, serat, kalsium, kalium, dan folat dibandingkan akar lobak, sehingga dinilai lebih menyehatkan secara keseluruhan.
Sebagai contoh, kandungan kalsium dalam daun lobak bisa mencapai sepuluh kali lebih banyak dibandingkan bagian akarnya. Daun ini juga kaya akan senyawa seperti indoles dan isothiocyanates yang memiliki sifat anti-kanker, menurut laporan dari National Institute of Crop Science.
Serat pangan juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan kesehatan pencernaan, dan mengurangi risiko kanker usus besar. Bersama dengan vitamin D, kalsium dalam daun lobak membantu memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis.
Zucchini Korea, yang dikenal sebagai aehobak, mengandung vitamin A dalam jumlah tinggi, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan mata, kulit, selaput lendir, serta membantu perkembangan sel epitel. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar, serta meningkatkan risiko sindrom mata kering.
Anak-anak lebih rentan terhadap kekurangan vitamin A dibandingkan orang dewasa karena cadangan vitamin ini di hati dan jaringan tubuh mereka lebih sedikit.
Meskipun mengonsumsi zucchini dalam jumlah besar umumnya aman, kehati-hatian tetap diperlukan jika mengonsumsi suplemen vitamin A. Karena vitamin A larut dalam lemak, asupan berlebihan dapat menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, mual, kulit kering, kerontokan rambut, dan diare.
Jamur kaya akan protein, sehingga bermanfaat untuk pembentukan otot dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kandungan serat makanannya yang tinggi turut berperan dalam mengontrol kadar gula darah dan kolesterol.
Khususnya jamur shiitake, memiliki kandungan vitamin B1 dan B2 dua kali lebih banyak dibandingkan sebagian besar sayuran, serta mengandung ergosterol, senyawa prekursor vitamin D yang diketahui membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Asupan harian yang disarankan untuk jamur shiitake kering adalah sekitar 10 gram, yang hanya mengandung sekitar 3 kalori, sehingga cocok dikonsumsi sebagai makanan penunjang program penurunan berat badan.
Jamur juga menyediakan asam amino esensial yang tidak bisa diproduksi tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Senyawa lentinan yang terdapat dalam jamur shiitake bahkan telah dikembangkan menjadi obat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menghambat pertumbuhan sel kanker.
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan secara optimal, bibimbap sebaiknya menggunakan nasi multigrain dengan indeks glikemik rendah, yang menaikkan kadar gula darah secara perlahan dan membantu mencegah atau mengelola diabetes.
Namun demikian, meski lebih sehat, nasi multigrain tetap merupakan sumber karbohidrat, dan konsumsi berlebihan tetap dapat memicu lonjakan gula darah serta penambahan berat badan.
Dalam sajian sanchae bibimbap, perhatian utama sebaiknya tertuju pada sayurannya. Menambahkan terlalu banyak nasi justru dapat mengurangi manfaat kesehatan dari hidangan ini. Karena sayuran kaya akan serat pangan yang membantu mengatur kadar gula darah, menjaga porsi nasi tetap kecil sangatlah penting.
Bagi penderita diabetes atau pradiabetes, disarankan untuk mengonsumsi nasi multigrain dalam jumlah sedang. Jika menggunakan nasi putih, mengurangi porsinya dan memperbanyak sayuran tetap dapat membantu menjaga kestabilan gula darah.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 09 Aug 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 22 Agt 2025
Bagikan
Makanan
4 hari yang lalu
Kopi
9 hari yang lalu