Sabtu, 16 September 2023 15:53 WIB
Penulis:Herlina
Editor:Herlina
BENGKULU, LyfeBengkulu.com- Dua bulan menjelang digelar Babak Prakualifikasi PON, Pengprov Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Bengkulu, mulai Jumat sore (15/09/23), menggelar seleksi daerah (Selekda).
Seleksi yang berlangsung dua hari itu, dilaksanakan di Sasana Gulat-- lingkungan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PLPP) Bengkulu Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Bumi Ayu, Kota Bengkulu.
Selekda yang dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Pengprov PGSI Bengkulu, Elva Hartati. Seleksi ini diikuti 21 pegulat putra/putri yang selama ini binaan Pengprov PGSI, yang dibudani dua pelatih, Subki (pelatih kepala)-- dan Adi Zaktuah (asisten pelatih).
Ditemui seusai membuka Selekda, Elva Hartati menjelaskan, sebelum diterjunkan ke panggung Pra PON, atlet yang jalani latihan selama ini dilakukan seleksi. Nanti yang lolos seleksi bakal disiapkan untuk Pra PON.
"Targetnya lolos PON. Tidak hanya sekedar lolos tapi juga medali bisa diraih. Saya yakin pegulat kita bisa mewujudkan itu. Meski almarhum Edy Santoso tak bersama kita lagi, tapi prestasi emas yang diciptakan beliau selama ini bisa diteruskan," jelas anggota DPRI Dapil Bengkulu itu.
Ditambahkannya, ia minta kepada para atlet yang nanti tampil di Pra PON, harus disiplin dan taat dalam melokoni latihan. "Kesuksesan itu sulit terwujud, kalau tidak disiplin. Saya lihat, jiwa disiplin anak-anak masih kurang. Bukti, selekda siap dibuka jam 16.00 WIB, tapi masih ada anak-yang belum tiba," papar Elva.
Sementara pelatih H. Subki, S.Sos, menjelaskan Pra PON cabor Gulat akan berlangsung 5 - 9 November depan di Jakarta. Sebelum menuju Pra PON, dilakukan seleksi dahulu. Nanti atlet yang lolos seleksi akan disiapkan masuk program training camp (TC).
"Kalau jumlah atlet yang akan kita kirim ke Pra PON, belum bisa kita rinci. Karena, harus dilihat dahulu kesiapan dan kematangan si atlet itu. Apalagi ada aturan dari KONI Pusat, ada tiga kelas yang tidak ditandingkan dalam Pra PON. Ini jadi bahasan kita," ujar Subki.
Menurut Subki, tiga kelas yang tak ditandingkan itu, yakni kelas 65 kg serta 63 kg gaya grego putra. Dan kelas 61 kg gaya bebas putri. "Dan tiga kelas ini menjadi andalan kita. Tapi karena aturan itu adalah hak prerogatif KONI Pusat, kita patuhi saja," demikian Subki.(nd)
Bagikan