Konsul Jenderal India Kunjungi Bengkulu, Perkuat Kerja Sama Bilateral di Berbagai Bidang

Senin, 07 Juli 2025 18:23 WIB

Penulis:Herlina

WhatsApp Image 2025-07-07 at 16.51.58_accf66a9.jpg
Konsul Jenderal India di Medan, H.E. Mr. Ravi Shanker Goel saat bertemu Gubernur Bengkulu, H.E. Mr. Helmi Hasan, di Balai Raya Semarak, Sabtu (5/7). (foto: istimewa)

BENGKULU, LyfeBengkulu.com- Konsul Jenderal India di Medan, H.E. Mr. Ravi Shanker Goel, melakukan kunjungan resmi ke Provinsi Bengkulu pada 3–6 Juli 2025. Kunjungan ini bertujuan memperkuat kerja sama bilateral di bidang pendidikan, perdagangan, pariwisata, dan kebudayaan, sekaligus menghadiri penutupan Festival Tabut 2025.

“Bengkulu memiliki kekayaan budaya dan potensi ekonomi yang sangat besar. Kunjungan ini menjadi langkah strategis untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan antara India dan Bengkulu,” ujar Goel saat bertemu Gubernur Bengkulu, H.E. Mr. Helmi Hasan, di Balai Raya Semarak, Sabtu (5/7).

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas peluang kerja sama ekspor komoditas unggulan seperti CPO dan batu bara, pengembangan layanan kesehatan, serta program pertukaran budaya. Gubernur Helmi Hasan juga menyampaikan undangan kepada grup seni budaya India untuk tampil di Bengkulu, serta berbagi pengalamannya selama sebulan berkunjung ke India.

“Kami sangat terbuka untuk mempererat hubungan ini. India bukan hanya mitra dagang, tapi juga mitra budaya dan pendidikan,” ujar Helmi Hasan.

Konsul Jenderal juga mengunjungi Universitas Bengkulu (Unib) pada Jumat (4/7) dan bertemu Rektor Dr. Retno Agustina Ekaputri beserta jajaran. Pertemuan ini membahas potensi kolaborasi akademik, termasuk program beasiswa, pertukaran dosen dan mahasiswa, hingga kerja sama riset.

Konsul Jenderal India di Medan, H.E. Mr. Ravi Shanker Goel saat bertemu bertemu Rektor Dr. Retno Agustina Ekaputri beserta jajaran.(foto: istimewa)

Saat ini, dosen asal India, Dr. R. Sivaraj dari NIT Jalandhar, tengah mengajar di Fakultas MIPA Unib dan baru saja menyelenggarakan konferensi internasional bersama Unib bertajuk ICMSOES pada 17–18 Juni 2025. Dalam kesempatan tersebut, Goel juga menyampaikan undangan resmi dari Universitas Nalanda untuk Rektor Unib agar berkunjung ke India pada September mendatang.

“Hubungan akademik yang kuat akan menjadi fondasi hubungan jangka panjang antara kedua negara,” ungkap Goel.

Sementara itu, dalam sesi diskusi bersama media lokal pada Jumat (4/7), Goel menyampaikan pentingnya kolaborasi antarmasyarakat dan memperkenalkan program magang “Voices of Tomorrow” bagi jurnalis muda Indonesia yang ingin memperdalam pemahaman tentang India.

“Kami mengundang para jurnalis muda untuk mengalami langsung kehidupan di India dan menjadi jembatan penghubung kedua budaya,” katanya. Beberapa jurnalis lokal dikabarkan telah mendaftarkan diri untuk program ini.

Kunjungan juga mencakup pertemuan dengan Ketua KADIN Provinsi Bengkulu, Ahmad Irfansyah, guna menjajaki kerja sama perdagangan dan investasi. Konsul Jenderal menyatakan terbuka terhadap kolaborasi di sektor strategis, termasuk hilirisasi komoditas dan pengembangan kawasan industri.

Tak hanya itu, pertemuan strategis diadakan bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, membahas peluang investasi di sektor energi terbarukan, infrastruktur, dan pariwisata. Dalam pertemuan tersebut, dibahas pula partisipasi India dalam Bengkulu Regional Investment Forum (BRIEF) September mendatang serta kunjungan delegasi bisnis India ke Medan.

Puncak kunjungan terjadi pada malam penutupan Festival Tabut 2025, Sabtu (5/7). Goel bergabung bersama ribuan warga dalam perayaan budaya tersebut yang ditutup secara resmi oleh Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa. Acara diisi pidato, pertunjukan seni, dan prosesi Tabut Besanding.

Festival ini turut dihadiri oleh Gubernur Bengkulu, Walikota, para bupati, dan anggota DPRD, menegaskan peran strategis Tabut sebagai simbol identitas lokal dan wadah diplomasi budaya internasional.

Goel juga menyinggung ikatan historis India dan Bengkulu yang erat, terutama melalui sosok Presiden Soekarno yang bertemu dan menikahi Ibu Fatmawati di Bengkulu. “Kisah Soekarno dan Fatmawati adalah lambang dari kedekatan batin antara India dan Indonesia,” tuturnya.

Kunjungan ini menandai komitmen India untuk terus memperdalam hubungan dengan provinsi-provinsi di Sumatra. “Kami percaya bahwa kerja sama ini akan membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak,” tutup Goel.

Jika ingin dibuatkan versi hard news singkat untuk media daring atau versi feature, tinggal beri tahu ya.