menabung
Senin, 10 Juni 2024 10:19 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Seiring dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, kini muncul berbagai istilah baru, termasuk crowdsourcing dan crowdfunding.
Kedua istilah tersebut sering terdengar di kalangan start up online, meskipun bagi sebagian orang mungkin masih asing. Walaupun crowdsourcing dan crowdfunding kerap disamakan karena memiliki mekanisme yang mirip, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar.
Crowdsourcing adalah proses di mana suatu proyek dialihdayakan dengan melibatkan ide-ide kreatif dari banyak orang. Teknik ini memanfaatkan kerumunan atau komunitas di internet untuk menyelesaikan tugas-tugas atau proyek tertentu.
Contoh umum dari crowdsourcing termasuk tulisan, desain grafis, arsitektur, dan ilustrasi. Perusahaan menggunakan crowdsourcing untuk mengumpulkan ide proyek yang cepat, bervariasi, dan lebih murah dibandingkan menyewa seorang profesional.
Wikipedia adalah salah satu contoh platform yang menggunakan crowdsourcing, di mana pengguna dapat berkontribusi dengan menulis informasi yang bermanfaat.
Crowdfunding, di sisi lain, adalah metode pengumpulan modal untuk proyek bisnis melalui penggalangan dana secara patungan berbasis internet.
Crowdfunding menggunakan platform untuk menjembatani pemilik proyek yang membutuhkan modal dengan investor atau penyandang dana.
Crowdfunding merupakan salah satu jenis crowdsourcing, namun tujuannya lebih spesifik pada pengumpulan dana. Selain untuk bisnis, crowdfunding juga bisa digunakan untuk tujuan sosial, seperti penggalangan donasi untuk korban bencana alam.
Meskipun keduanya melibatkan banyak orang untuk mencapai tujuan tertentu, ada beberapa perbedaan utama antara crowdsourcing dan crowdfunding.
Baca Juga: Danamart Jadi Securities Crowdfunding Pertama Berlisensi OJK yang Fokus terhadap ESG
Dalam dunia bisnis dan sosial, kedua metode ini memiliki aplikasi yang luas. Crowdsourcing sering digunakan oleh perusahaan untuk proyek yang memerlukan ide segar dan kreatif, seperti kampanye pemasaran atau pengembangan produk baru.
Platform seperti Gojek, Grab, Reddoorz, OYO, dan AirBnB adalah contoh penerapan crowdsourcing yang sukses.
Crowdfunding, dengan fokus pada penggalangan dana, banyak digunakan oleh start up untuk mendapatkan modal awal, serta oleh organisasi sosial untuk penggalangan donasi.
Platform seperti Crowdana dan Santara adalah contoh sukses dari penerapan crowdfunding, di mana banyak proyek kreatif dan inovatif berhasil terwujud berkat kontribusi dana dari masyarakat luas.
Crowdsourcing dan crowdfunding merupakan dua konsep yang berbeda meskipun memiliki kesamaan dalam melibatkan komunitas online.
Crowdsourcing lebih berfokus pada pengumpulan ide dan kontribusi kreatif dari banyak orang, sedangkan crowdfunding berfokus pada penggalangan dana untuk mendanai proyek bisnis atau sosial. Kedua metode ini telah membuka peluang baru dalam berbagai bidang, memanfaatkan potensi kolaboratif dari internet untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan lebih beragam.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 09 Jun 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 10 Jun 2024
Bagikan
startup
6 hari yang lalu