jokowi
Sabtu, 20 Agustus 2022 20:25 WIB
Penulis:Herlina
Editor:Herlina
BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Pejabat Bea Cukai Bengkulu menyebutkan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu butuh tangki curah cair untuk memulai kegiatan ekspor ekspor crude palm oil (CPO).
Pejabat Fungsional Kantor Bea Cukai Bengkulu, Agus Praminto mengatakan tingginya produksi CPO di Bengkulu tidak didukung dengan sarana pelabuhan yang memadai. Alhasil, seluruh kegiatan ekspor produk CPO tidak tercatat melalui pelabuhan ini melainkan diangkut ke pelabuhan provinsi lain.
"Pelabuhan ini belum ada tangki curah cair untuk menampung CPO. Makanya kegiatan ekspor CPO tidak tercatat melalui Bengkulu tapi melalui Lampung, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan," kata Agus, Sabtu (20/08).
Agus mengatakan harus ada investor yang mengambil kesempatan ini. Dengan adanya tangki curah diharap dapat menampung rata-rata produksi 1,03 ton CPO setiap tahunnya. Sehingga aktivitas ekspor juga dapat dicatat dari Provinsi Bengkulu.
"Kalau untuk terminal curah kering sudah ada di pelabuhan ini, tapi yang curah cair belum," tuturnya.
Dalam hal ini Agus mengatakan sudah ada calon investor yang tertarik berinvestasi jual beli CPO di Bengkulu. Namun ada kendala lain yang ditemui, di mana Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sering terjadi pendangkalan alur yang berakibat kapal besar tidak dapat bersandar.
"Untuk kegiatan ekspor ini butuh kapal pengangkut yang cukup besar, jadi alur pelabuhan harus dipastikan tidak selalu dangkal," pungkasnya. (mb)
Bagikan