Pembiayaan Berkelanjutan, Dorong Transisi Pemulihan Ekonomi Hijau, Tangguh, dan Inklusif

Jumat, 04 November 2022 08:42 WIB

Penulis:Herlina

Screenshot 2022-11-03 224524.png
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (foto : humas/kemenkeu)

JAKARTA,LyfeBengkulu.com- Di tengah kondisi ekonomi global yang menantang dan ketegangan geopolitik yang mendominasi agenda pemulihan dunia saat ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan agar dunia juga tidak boleh mengabaikan krisis perubahan iklim karena krisis ini juga memiliki dampak sosial-ekonomi yang luas dan signifikan. Dalam mengatasi masalah, Menkeu mengatakan bahwa pembiayaan berkelanjutan memainkan peran penting untuk mendorong transisi menuju pemulihan ekonomi yang hijau, tangguh, dan inklusif.

“Mengingat rendahnya proporsi pembiayaan hijau dan berkelanjutan saat ini, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan kerangka kerja tingkat tinggi bagi keuangan transisi agar pasar keuangan pembiayaan dapat mendukung transisi yang sesuai dan terjangkau yang juga berkelanjutan. Ini juga termasuk bagaimana kita akan dapat mencapai Paris Agreement dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 2030,” terang Menkeu pada The Third G20 Seminar on Sustainable Infrastructure Finance. 

Menurut Menkeu, kerangka kerja ini akan mengembangkan pemahaman bersama tentang elemen kunci bagaimana mendukung pembiayaan terutama dalam memfasilitasi transisi iklim. Identifikasi aktivitas transisi akan didasarkan pada jalur teknis yang kredibel untuk sektor padat karbon utama untuk dekarbonisasi menuju net zero emission.

Transisi energi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi rendah karbon yang akan membutuhkan investasi besar dan kebijakan transformasional. Menkeu mengatakan, bagi banyak negara berkembang yang memiliki sumber daya dan kapasitas terbatas, hal ini akan menjadi tantangan yang sangat sulit untuk diatasi. Perubahan iklim adalah hal yang penting tetapi mereka berada dalam posisi kapasitas yang terbatas untuk dapat memenuhi target pengurangan CO2.

“Di bawah Kepresidenan Indonesia G20, perubahan iklim menjadi salah satu topik yang paling penting yang tidak hanya dibahas tetapi kami juga uraikan dalam bentuk pedoman tingkat tinggi lintas pendekatan yang selaras agar kami dapat memberikan penyesuaian transisi ekonomi global yang terjangkau menuju keberlanjutan,” kata Menkeu. 

Transisi yang berhasil membutuhkan kerjasama dan kolaborasi antara pemerintah dan semua pemangku kepentingan termasuk salah satu peran terpenting sebenarnya adalah oleh lembaga multilateral. Menurut Menkeu lembaga multilateral tersebut berada dalam posisi yang lebih baik dan memiliki kapasitas dalam bentuk pengetahuan, pembiayaan, dan kekuatan untuk memobilisasi pembiayaan dan memiliki kebijakan teknis dalam mengembangkan keuangan berkelanjutan.

“Setelah Seminar Ketiga Unlocking The Power of Multilateral Cooperation for Sustainable Infrastructure Financing and Delivery, saya ingin mendorong semua peserta untuk memberikan hasil nyata dalam mencapai kerangka transisi nyata yang mulus. Ini penting tidak hanya untuk kita hari ini tetapi yang terpenting, ini akan menjadi penting untuk generasi kita selanjutnya,” tukas Menkeu. (hms)