Sabtu, 24 Mei 2025 03:57 WIB
Penulis:Herlina
JAKARTA, LyfeBengkulu.com- Dalam langkah besar memperkuat kesadaran akan pentingnya keselamatan instalasi listrik hunian, Schneider Electric Indonesia mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pelaksana Pelatihan Instalatur Listrik dengan Peserta Terbanyak. Lewat program nasional bertajuk Gerakan Listrik Aman, lebih dari 7.800 instalatur listrik dari 10 kota besar di Indonesia menerima pelatihan instalasi listrik hunian yang aman, andal, dan sesuai regulasi.
Program ini dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring) di kota-kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Makassar, hingga Kalimantan Timur. Para peserta berasal dari lebih dari 15 asosiasi dan komunitas instalatur listrik, menjadikan pelatihan ini sebagai yang terbesar dalam sejarah industri kelistrikan hunian di Indonesia.
Pelatihan ini menjadi bagian dari kontribusi aktif Schneider Electric dalam mendukung agenda strategis pemerintah untuk membangun 3 juta unit rumah layak huni. Namun tak cukup hanya menyediakan bangunan, aspek keselamatan instalasi listrik juga harus menjadi prioritas.
Menurut data Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, lebih dari 60% kebakaran bangunan disebabkan oleh korsleting listrik. Untuk itu, edukasi penggunaan perangkat proteksi listrik seperti GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa)—juga dikenal sebagai RCCB atau ELCB—sangat penting dalam mencegah risiko sengatan listrik dan kebakaran.
GPAS (Residual Current Circuit Breaker) merupakan perangkat yang dapat memutus arus listrik bocor secara otomatis, memberikan perlindungan terhadap bahaya sengatan dan potensi kebakaran. Keberadaan GPAS telah direkomendasikan dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2020 dan diwajibkan dalam Permen ESDM No. 7 Tahun 2021.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu, menyatakan bahwa penggunaan GPAS harus disosialisasikan secara masif, terutama untuk pasar, gedung pemerintah, dan proyek perumahan, guna menekan angka kecelakaan listrik di level rumah tangga.
Presiden Direktur Schneider Electric Indonesia & Timor-Leste, Martin Setiawan, menegaskan pentingnya peran instalatur sebagai garda terdepan dalam memastikan keamanan listrik rumah tangga.
“GPAS bukan hanya soal kepatuhan terhadap regulasi, tapi tentang perlindungan nyawa dan aset masyarakat. Dengan membekali para instalatur dengan pelatihan teknis, mereka dapat menjadi agen perubahan dalam mewujudkan sistem kelistrikan yang lebih aman.”
Sementara itu, MURI melalui Andre Purwandono, menyebut pemecahan rekor ini sebagai bentuk nyata kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lewat teknologi dan edukasi.
Schneider Electric menghadirkan GPAS Domae, solusi proteksi listrik yang ideal untuk rumah dan apartemen. Domae tersedia dalam dua varian:
30 mA untuk perlindungan terhadap sengatan listrik
300 mA untuk mencegah kebakaran akibat arus sisa
Seluruh produk proteksi Schneider Electric telah memenuhi standar nasional dan dapat dibeli melalui distributor resmi. Informasi produk dan daftar distributor tersedia di situs: www.se.com/id/id
Bagikan