budaya Indonesia
Selasa, 20 Mei 2025 14:15 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Praktik judi online yang semakin marak kini menjadi perhatian serius masyarakat. Kemudahan akses, desain yang menggoda, serta iming-iming hadiah instan membuat banyak orang terjebak tanpa menyadarinya. Padahal, aktivitas ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga membawa dampak negatif bagi kondisi keuangan, hubungan sosial, hingga kesehatan mental.
Tak sedikit individu yang ingin berhenti berjudi, namun kesulitan melawan dorongan emosional dan pola kebiasaan yang sudah terbentuk. Berikut tujuh langkah konkret yang bisa membantu seseorang keluar dari belenggu judi online.
Langkah awal dan paling penting adalah kesadaran diri. Banyak orang menolak mengakui bahwa mereka telah kecanduan, meskipun waktu, uang, dan energi mereka terkuras habis untuk berjudi. Mengenali bahwa kebiasaan tersebut sudah di luar kendali adalah fondasi pertama untuk bisa pulih.
Coba refleksikan: apakah Anda merasa gelisah jika tidak membuka situs judi? Apakah Anda pernah menggunakan uang belanja, pinjaman, atau gaji untuk bertaruh? Jika ya, berarti sudah waktunya untuk berhenti.
Setelah menyadari adanya masalah, langkah berikutnya adalah memutus akses. Hapus semua aplikasi dan blokir situs-situs judi di perangkat Anda. Gunakan aplikasi kontrol orang tua atau pemblokir konten agar godaan tidak datang lagi secara tiba-tiba.
Tidak kalah penting, hindari konten atau grup media sosial yang berkaitan dengan taruhan. Semakin jauh Anda dari pemicu digital, semakin besar peluang Anda untuk berhasil berhenti.
Judi online sering menjadi pelarian dari stres, bosan, atau tekanan hidup. Maka penting untuk menggantinya dengan kegiatan yang lebih sehat. Olahraga, membaca, menulis, mengikuti komunitas hobi, atau belajar keterampilan baru bisa menjadi pengalih yang efektif.
Aktivitas yang membangun rasa pencapaian akan membantu memperbaiki kondisi mental, sekaligus membentuk rutinitas baru yang positif.
Dukungan sosial sangat penting dalam proses pemulihan. Ceritakan kondisi Anda kepada keluarga atau sahabat yang bisa dipercaya. Berbagi beban membuat tekanan terasa lebih ringan, sekaligus menciptakan jaringan pengingat dan penjaga komitmen Anda untuk berhenti.
Dalam banyak kasus, keterbukaan justru memperkuat niat untuk pulih karena ada rasa tanggung jawab moral terhadap orang-orang terdekat.
Salah satu dampak paling nyata dari judi online adalah kehancuran finansial. Untuk mencegah kekambuhan, buat anggaran bulanan dan batasi akses ke uang tunai. Pisahkan rekening kebutuhan pokok dari dana cadangan. Jika diperlukan, minta bantuan orang dekat untuk mengelola uang dalam masa pemulihan.
Pengelolaan keuangan yang disiplin akan mempersempit peluang Anda kembali ke kebiasaan lama.
Jika usaha mandiri belum cukup, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional. Psikolog atau konselor berlisensi dapat membantu Anda mengenali pola adiktif dan membangun strategi pemulihan.
Beberapa rumah sakit dan platform daring kini menyediakan layanan konseling adiksi yang bersifat rahasia dan mudah diakses.
Komunitas pemulihan menawarkan ruang aman untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan emosional. Bertemu dengan orang-orang yang menghadapi masalah serupa dapat memperkuat motivasi dan memberi perspektif baru.
Dalam komunitas, Anda tidak merasa sendirian. Kisah keberhasilan dari sesama anggota bisa menjadi inspirasi kuat untuk tetap berjuang.
Judi online bukan hanya masalah hukum, tetapi juga masalah sosial dan psikologis. Membebaskan diri dari jeratnya memang tidak mudah, namun sangat mungkin dilakukan. Prosesnya bertahap, penuh tantangan, tapi setiap langkah kecil ke arah yang lebih baik layak diapresiasi.
Berhenti berjudi bukan sekadar soal tekad, tapi juga soal membangun sistem pendukung, mengganti kebiasaan, dan melindungi diri dari akses yang merusak. Jika Anda sedang berjuang, ingatlah bahwa pulih itu mungkin—dan Anda tidak sendirian.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Bagaskara pada 18 May 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 20 Mei 2025
Bagikan