finansial
Jumat, 02 September 2022 21:14 WIB
Penulis:Herlina
Editor:Herlina
BENGKULU, LyfeBengkulu.com- Volume bongkar muat barang di Pelabuhan Pulau Baai Provinsi Bengkulu periode Januari hingga Juli tahun 2022 menunjukan penurunan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal melaporkan selama periode itu, jumlah barang yang dibongkar-muat sebanyak 1.909.145 ton atau turun 9,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Lalu lintas barang yang dibongkar muat melalui Pelabuhan Pulau Baai secara periode Januari hingga Juli turun 9,48 persen. Namun berbanding terbalik dengan lalu lintas orang yang justru naik 12,61 persen atau mencapai 11.764 orang," ujarnya, Jumat (02/09).
Penurunan volume bongkar muat angkutan logistik ini kata Rizal disebabkan oleh pembatasan-pembatasan yang sempat diberlakukan terkait pandemi COVID-19. Selain itu juga dipengaruhi oleh aktivitas impor di mana pada periode tersebut tidak ada impor tercatat di Pelabuhan PT Pelindo.
"Selain itu aktivitas dan perkembangan ekonomi dunia yang belum stabil juga memberi dampak bagi daerah. Namun penurunan ini belum terlalu signifikan dan masih dalam tahap wajar terlihat dari grafik bulan trakhir yang justru naik," kata Kepala BPS.
BPS mencatat pada Juli 2022 ada kenaikan bongkar muat barang sebesar 14,18 persen atau sebanyak 293.636 ton dibanding bulan sebelumnya.
Sejauh ini juga, pergerakan barang dan orang dari dan ke daerah tujuan di pelabuhan Pulau Baai Bengkulu masih berjalan normal tanpa ada kendala dan hambatan yang berarti.
"Aktivitas tetap berjalan seperti biasanya, tetap terpantau lancar, aman dan nyaman," ujarnya.
Menurut dia pula, aktivitas bongkar barang peti kemas di pelabuhan daerah itu didominasi bahan kebutuhan pokok, bahan bangunan dan campuran lainnya yang berasal dari beberapa daerah seperti Lampung dan daerah Jawa. (mb)
Bagikan
Indonesia
sebulan yang lalu