Aksi Solidaritas Panglimania Bengkulu Atas Tragedi Kanjuruhan
BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Aksi solidaritas untuk korban tragedi di Kanjuruhan Malang juga dilakukan para pemuda lintas organisasi khususnya pecinta bola tanah air. Aksi ini diinisiasi suporter bola Panglimania Bengkulu dan Persatuan Sepakbola (PS) Bengkulu di Simpang Lima Ratu Samban Kota Bengkulu, Selasa (4/10) malam.
Aksi solidaritas diikuti seratusan massa dan berlangsung khidmat. Massa juga menyalakan lilin serta tabur bunga di antara bentangan spanduk bertuliskan Panglimania Bengkulu Turut Berduka Atas Tragedi Kanjuruhan. Duka Kalian, Duka Kami Semua, Tak Ada Sepak Bola Yang Seharga Nyawa.
Koordinator Aksi, Ari Pramana mengatakan pihaknya turut berduka cita atas tragedi tewasnya 125 suporter Arema dalam laga derbi Jawa Timur melawan Persebaya.
"Dunia persepakbolaan Indonesia berduka. Ini sebagai bentuk aksi solidaritas kami," ungkapnya.
Ia menyesalkan kondisi keos yang tak dapat ditangani oleh Polisi hingga berakibat jatuhnya korban jiwa dalam laga tersebut. Ia pun meminta Kapolri mengusut tuntas tragedi ini secara transparan hingga tak menimbulkan tanda tanya publik.
"Sejatinya olahraga itu adalah menggelorakan mental sportifitas, namun justru berakibat seperti ini. Semoga Kapolri dapat dengan terang benderang mengusut tragedi ini," tegasnya.
Selain menggelar aksi solidaritas dan doa bersama, peserta juga menggelar diskusi bersama hingga menyanyikan lagu Selamat Tinggal milik Endang Soekamti sebagai ungkapan rasa perpisahan dengan para korban.
"Kami mendoakan saudara kita yang menjadi korban dihapuskan dosanya dan semoga khusnul khotimah," doanya.
Ia berharap, insiden yang telah terjadi di Kanjuruhan tidak terulang kembali dan menjadi peristiwa terakhir.
- Ombusmand: Program Replanting Sawit Perlu Dievaluasi
- Cara Tetap Cantik Meski Punya Kulit Sensitif
- Keliki, Bali : Desa Energi Berdikari Pertamina Berbasis Energi Terbarukan
"Setidaknya insiden di Kanjuruhan dapat menjadi evaluasi dan introspeksi diri agar saling menjaga untuk keutuhan NKRI," tutupnya.
Stadion Kanjuruhan di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, menjadi saksi bisu tragedi dengan korban terbanyak dalam sejarah sepak bola Indonesia, Sabtu (1/10).
Pemerintah Jawa Timur menyatakan, jumlah korban meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang tercatat 125 orang hingga Senin (3/10) lantaran tidak ada pihak keluarga yang mencari anggotanya seperti yang tercatat sebelumnya. (mb)