Apa Itu Tren Rage-Applying yang Lagi Viral

Herlina - Minggu, 22 Januari 2023 20:39 WIB
Ilustrasi (freepik.com)

BENGKULU, LyfeBengkulu.com- Rage-Applying adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tren di mana seseorang mencari kesenangan atau kebahagiaan dengan mengejar atau mendapatkan sesuatu yang diinginkan dengan cara yang cepat dan mudah, seringkali dengan mengeluarkan emosi negatif seperti marah atau kekesalan.

Contohnya, dalam konteks pengembangan karir, seseorang mungkin merasa marah atau kecewa saat ditolak dari sebuah posisi kerja yang dia lamar, dan kemudian mengeluarkan emosi negatif tersebut dengan cara mengejar posisi lain dengan cara yang agresif atau tidak sabar.

Tren ini dianggap tidak baik karena dapat menyebabkan seseorang untuk mengambil keputusan yang buruk atau menyebabkan masalah dalam jangka panjang. Lebih baik untuk mengelola emosi dan mencari cara yang lebih baik untuk mencapai tujuan atau keinginan yang diinginkan.

Tren rage-applying ini pada awalnya dibagikan oleh pengguna TikTok bernama Redweez pada sebuah video di awal Desember lalu. Pekerja yang saat ini didominasi oleh generasi milenial dan gen Z memang memiliki pandangan yang berbeda tentang pekerjaan. Alih-alih menaiki tangga menuju puncak di perusahaan dengan cara apapun, mereka justru melakukan quiet quitting dan mendapatkan gaji mereka.

Seperti yang dilansir dari laman Reader’s Digest, rage-applying adalah adalah fenomena melamar ke beberapa pekerjaan berbeda secara bersamaan ketika merasa lelah atau tertekan dengan pekerjaan yang saat ini mereka miliki.

Menurut Dr. Carla Marie Manly, psikolog klinis seperti yang dilansir dari laman Reader’s Digest, kebanyakan pelampiasan amarah terjadi ketika individu menyalurkan perasaan frustasi dan amarah yang terpendam ke dalam sebuah tindakan. Orang akan cenderung melamar ketika mereka merasa seolah kurang dihargai atau terjebak di dalam lingkungan kerja yang toksik.

Menurut Dr. Carla Marie Manly, meski rage-applying memang memberikan hasil yang positif, seharusnya lebih bijaksana jika kita memproses kemarahan dan frustasi terlebih dahulu sebelum mengambil sebuah tindakan.

Hal ini karena beberapa orang mendapati bahwa mereka meninggalkan pekerjaan sebelumnya karena alasan yang serupa, dan kemudian mereka menemukan bahwa masih ada masalah pribadi yang belum terselesaikan misalnya ketakutan akan konflik atau trauma yang berkontribusi pada masalah tersebut.

Manfaat dan Kerugian Rage-Applying

Rage-applying memang mungkin dapat diterapkan, apalagi jika bekerja pada atasan yang buruk dan bayaran yang pas-pasan yang mungkin menyebabkan berkurangnya harga diri. Rage-applying adalah aksi untuk mengambil kembali kekuatan diri semampu Anda.

Meski begitu, sebaiknya Anda tidak bersikap terlalu reaktif. Anda akan selalu mendapatkan hasil yang lebih baik ketika melamar sesuatu yang rasanya cocok, dan bukan karena reaksi terhadap peran Anda saat ini.

Ada sisi positif dari fenomena ini pada seseorang yang melakukannya. Proses mencari pekerjaan baru memang bisa mengajari kita banyak hal tentang diri kita sendiri. Anda mungkin juga lebih paham tentang apa yang Anda butuhkan sebagai manusia di tempat kerja dan dalam kehidupan yang pada gilirannya dapat diterapkan untuk menghadapi berbagai situasi.

Namun, hal itu juga bisa menimbulkan risiko tersendiri. Jika perusahaan Anda melarang melamar pekerjaan baru saat sedang bekerja, Anda bisa berisiko kehilangan pekerjaan saat ini sebelum mendapatkan pekerjaan lain, yang tentunya tidak akan membantu Anda saat mencoba mendapatkan pekerjaan baru.

Anda juga perlu mengevaluasi kembali tujuan dan diri Anda sendiri. Jika tidak, Anda mungkin akan berakhir dalam skenario yang sama di tempat yang berbeda.Itu tadi penjelasan mengenai istilah rage-applying di dunia kerja yang akhir-akhir ini viral di TikTok. Apakah Anda tertarik untuk melakukannya? (ta)

Editor: Herlina
Tags Rage-ApplyingBagikan

RELATED NEWS