Harga Tiga Jenis BBM Resmi Naik, Ini Rinciannya
BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan nonsubsidi per Sabtu (03/09) pukul 14.30 WIB.
Kenaikan ini berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) Energi Sumber Mineral (ESDM) Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Usai dimumkan, PT Pertamina (Persero) yang menaungi SPBU di sejumlah daerah pun langsung melakukan penyesuaian harga BBM Umum tak terkecuali di Provinsi Bengkulu.
Manager SPBU Kilo Meter 6,5 Kota Bengkulu, Surya Darmawan mengatakan sistem pada mesin SPBU secara otomatis terkunci dan menyesuaikan harga pusat.
"Kami mendapatkan informasi ini cukup mendadak. Tepat pukul 14.30 WIB tadi, sistem kami sudah terkunci, sehingga tidak lagi melakukan pengisian BBM jenis apapun," ungkap Surya, Sabtu (03/09).
Ia menyebut harga Pertalite mengalami kenaikan harga sebesar Rp 2.350 yaitu dari harga semula Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 perliter. Untuk harga Biosolar juga naik sebesar Rp 1.650 yaitu dari harga Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 perliter.
Selain kedua BBM bersubsidi tersebut, terdapat juga BBM non subsidi yang mengalami kenaikan harga yaitu Pertamax. Harga Pertamax naik sebesar Rp 2.200 dari harga sebelumnya Rp 13.000 menjadi Rp 15.200 perliter.
"Saat ini mobil masih mengantre karena menunggu perubahan harga pada Totem harga BBM yang terpusat. Ketika nanti harganya sudah berubah maka pengisian akan kita buka kembali," ujar Surya Darmawan.
- Berikut Rintangan Keuangan Terbesar yang Dihadapi Generasi Z
- Momentum dan Fundamental Jadi Modal untuk Pahami Pasar Saham
- MyPertamina Dapat Jadi Alat Penyaluran Subsidi BBM Tepat Sasaran, Kata BPH Migas
Akibatnya, terjadi antrean panjang terjadi di SPBU KM 6,5. Pengisian antrean BBM masih ditutup sementara oleh pihak SPBU, hingga ada perubahan pada Totem harga dan mesin dispenser pengisian BBM.
"Sistem tersebut secara otomatis terkunci, sehingga harga kemudian langsung menyesuaikan," kata Darmawan. (mb)