IKM Bengkulu Berpeluang Kembangkan Ekonomi Syariah
BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk muslim yang mendominasi, perlu didorong untuk mengolah potensi ekonomi syariah, mengingat keberadaan pelaku ekonominya belum begitu banyak.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, Yenita Syaiful mengatakan pentingnya bagi industri kecil menengah (IKM) di daerah ini menangkap peluang ekonomi syariah di masa depan.
“Pemprov Bengkulu menyambut potensi ekonomi syariah. Kami mendorong investasi dalam rangka pengembangan ekonomi dan keuangan syariah termasuk investasi terkait produk- produk unggulan IKM Bengkulu,” kata Yenita, Minggu (14/08).
Yenita mengungkap hal ini akan memberikan dampak untuk pengembangan ekonomi sebagai jalan pemulihan berkelanjutan. Ekonomi syariah memiliki pangsa pasar tersendiri di mana IKM yang mengelolanya juga masih sangat sedikit. Ini bisa menjadi peluang jangka panjang yang harus diserap para pelaku IKM.
"Melihat ekonomi syariah yang dimulai dari pondok pesantren di pelosok Bengkulu, sepertinya ini sangat berpeluang bagi puluhan IKM untuk merambah basis syariah," kata Yenita.
Disperindag mencatat terdapat 35 IKM dan ratusan pondok pesantren di Bengkulu yang berpeluang jadi penggerak dalam iklim perekonomian ini.
Terlebih potensi menjadikan Provinsi Bengkulu sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah sangat mungkin untuk dilakukan, termasuk dengan menjadikannya sebagai pemasok atau penyedia produk halal.
Salah satu potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Bengkulu sebut Yenita terletak pada sektor pariwisata utamanya melalui wisata halal. Selain itu terdapat produk unggulan lain yang dapat dipasarkan keluar daerah seperti madu dan kopi Bengkulu dan batik besurek yang saat ini ketersedian bahannya sangat memadai.
- Modifikasi Honda Brio Digital Hadir di GIIAS
- Dorong Pengembangan Industri di Kawasan Pelabuhan Bengkulu
- Wamendag : Ekonomi Digital Kian Diminati
"Potensi pengembangan ekonomi syariah juga bisa dilihat pada industri kuliner, termasuk melalui sertifikasi halal untuk memberikan jaminan produk dan kepuasan pelanggan,” jelasnya.
Untuk mewujudkan pengembangan ekonomi syariah, lanjut Yenita, diperlukan sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan unsur terkait lainnya, baik dan edukasi dan pelaksanaan ekonomi syariah.
"Semoga ini akan menjadi peluang untuk bangkit dari pandemi,” jelasnya. (mb)