Jadi Penyalur KPR FLPP pada 2023, BTN Bidik Rp27,33 Triliun
JAKARTA,LyfeBengkulu.com- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi digandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk menyalurkan KPR FLPP tahun 2023 mendatang. Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar menyatakan akan membidik penyaluran KPR FLPP dan Tapera sekitar 182.250 unit atau senilai Rp27,33 triliun sepanjang tahun 2023. Target tersebut diasumsikan dengan harga rumah sekitar Rp150 juta per unit.
“Kami optimistis dapat mencapai target penyaluran pembiayaan untuk KPR subsidi tersebut seiring dengan masih tingginya permintaan rumah khususnya bagi rumah subsidi di Indonesia. Apalagi backlog perumahan saat ini masih sangat tinggi mencapai 12,75 juta unit,” ujar Hirwandi Gafar yang dikutip Kamis (29/12).
Hirwandi mengatakan, dari jumlah target Bank BTN tersebut, KPR FLPP masih mendominasi sebanyak 176.000 unit atau sekitar 80% dari kuota FLPP pemerintah yang sebanyak 220.000 unit di tahun 2023. Sedangkan untuk pembiayaan Tapera diharapkan bisa mencapai 6.250 unit atau sekitar 62,5% dari target penyaluran KPR Tapera sebanyak 10.000 unit di tahun depan.
- Pemerintah Tetapkan Peraturan Baru terkait Ekspor
- Irjen Pol Drs. Armed Wijaya Kapolda Bengkulu yang Baru
- Optimalisasi Pipa Blok Rokan Akan Memperkuat Kinerja Pertagas dan Sinergi dengan PHR
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah dan BP Tapera atas kerja sama yang terjalin dengan baik selama ini dalam rangka menyediakan hunian subsidi yang layak bagi MBR melalui KPR Sejahtera FLPP dan Pembiayaan Perumahan Tapera,” ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menggandeng 40 bank untuk menyalurkan dana Fasilitas Pembiayaan Perumahan (FLPP) melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 40 bank tersebut terdiri dari 7 bank nasional dan 33 Bank Pembangunan Daerah (BPD). Selain itu, dilaksanakan juga perjanjian kerja sama antara BP Tapera dengan 22 bank penyalur untuk pembiayaan Tapera. Adapun dana FLPP tahun 2023 sebanyak 220.000 unit senilai Rp25,18 triliun, serta pembiayaan Tapera sebanyak 10.000 unit senilai Rp1,05 triliun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang pada kesempatan ini diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan pemerintah memiliki keterbatasan dalam menyediakan pembiayaan perumahan dari pemerintah masih.
“Harapan pemerintah nantinya, sumber pendanaan FLPP tidak bergantung pada APBN semata. Untuk tahun 2023, diharapkan BP Tapera secara bertahap mulai memperluas kepesertaannya kepada seluruh peserta mandiri dan melakukan sosialisasi lebih masif untuk lebih memperkenalkan skema pembiayaan perumahan kepada masyarakat,” kata Zainal Fatah, usai penandatanganan perjanjian di Jakarta, Rabu, 28 Desember 2022.
- Waspada, Begini Potensi Cuaca Yang Akan Terjadi Esok Hari di Jabodetabek Menurut BMKG
- Mendag Zulkifli Hasan : Kemendag Kembangkan Empat Pilar Dukung Daya Saing UMKM
- 8 E-Inobus Produk PT INKA Dioperasikan di Bandung
Komisioner BP Tapera Adi Setianto menyampaikan pada 2023 pihaknya tetap akan memberlakukan komitmen terbuka (open commitment) untuk penyaluran KPR FLPP. Dengan demikian, kuota tidak akan terkunci di bank manapun sehingga MBR akan terlayani dengan lebih cepat.
"Kualitas dan ketepatan sasaran tetap menjadi fokus utama, setiap per triwulan akan dilakukan evaluasi guna melihat efektifitas komitmen di setiap bank serta menilai seluruh bank termasuk dari sisi keterhunian dan dokumen ketepatan sasaran,” ujar Adi. (ta)