BENGKULU, LyfeBengkulu.com- Untuk melahirkan atlet berprestasi, KONI Provinsi Bengkulu terus jalin kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi (PT) di daerah ini. Kamis (19/01) lalu, KONI dan Universitas Dehasen Bengkulu tandatangani nota kesepakatan Memorandun of Understanding (MoU).

Nota kesepakatan yang digelar di ruang pertemuan Universitas Dehasen Lantai 4 itu, langsung dilakukan Ketua Umum KONI H. Dedy Ermansyah, SE, bersama Rektor Dehasen Prof. Dr. Husaini, SE, M.Si, Ak, CA, CRP.

Sekum KONI Provinsi Bengkulu, Densi Purna Irawan, S.Kom, mengatakan MoU ini adalah kerjasama peningkatan prestasi atlet dan beasiswa untuk atlet- atlet berprestasi.

"MoU ini adalah implementasi dari keseriusan KONI dalam memperluas cakupan keolahragaan. Bahwa olahraga bukan hanya tentang berlatih dan bertanding, tapi atlet juga wajib mendapatkan pendidikan untuk keseimbangan prestasi olahraga dan akademik," jelas Densi, Senin (23/01).

Apalagi Universitas Dehasen, kata dia, memiliki Prodi Penjas yang tentu siap menampung atlet-atlet tamatan SMA/SMK. Universitas Dehasen tentu juga akan memberikan beasiswa untuk atlet (Mahasiswa Dehsen) yang berprestasi.

"Dengan adanya MoU dengan Universitas Dehasen akan ahirkan atlet-atlet berprestasi olahrafa dan mampu bersaing di akademik. Sejatinya seorang atlet bukan hanya berlatih dan bertanding, tapi secara akademik mereka juga harus ditingkatkan," papar mabtan Sekum Perpani ini.

• Mensos Keluarkan Edaran Larangan Eksploitasi Lansia Ngemis di TikTok
• Makanan Ini Diyakini Membawa Keberuntungan Bila Disantap Saat Imlek
• Tradisi Perayaan Imlek di 4 Negara Ini Berbeda

Pada MoU itu, Ketum KONI, H. Dedy Ermansyah, memberikan kuliah umum pada mahasiswa Universitas Dehasen dengan materi "Manajemen Olahraga dan Peran Guru Olahraga Sebagai Pelatih di "Era 5.0".

Dedy menyampaikan beberapa hal pokok yang sangat mempengaruhi perkembangan seorang atlet. Salah satu diantaranya adalah lingkungan.

"Saya besar di lingkungan olahraga. Sehingga jadi atlet sepakbola yang berkiprah di sejumlah klub sepakbola tanah air pada era 90 hingga awal 2000-an," jelas mantan Wagub Bengkulu ini.(nd)