Legislator Dorong Pemerintah Lanjutkan Pembangunan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau

Herlina - Selasa, 20 September 2022 23:11 WIB
Pemerintah Pusat diharapkan mulai melanjutkan pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau seksi II dan III sebelum 2024 mendatang, untuk mempercepat akses perekonomian di Provinsi Bengkulu. (foto : ist/lyfebengkulu)

BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Anggota Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bengkulu meminta Pemerintah Pusat untuk melanjutkan pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau seksi II dan III sebelum 2024 mendatang. Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu Suharto mengatakan kemajuan suatu daerah ditentukan dari majunya infrastruktur jalan tol sebab dapat membuka keterisoliran dan membuka aksesibilitas daerah.

"Kita minta ini jadi perhatian pemerintah pusat. Jangan hanya karena relokasi anggaran, membuat tol Bengkulu-Lubuk Linggau jadi ditunda. Karena bagaimanapun dukungan infrastruktur jalan tol terhadap kemajuan Bengkulu itu cukup besar," kata Suharto.

Suharto mengungkap pembangunan jalan tol ini memberikan multiplier effects bagi semua pihak, baik pemilik tanah, terbukanya lapangan kerja bagi para pekerja Indonesia, maupun seluruh masyarakat yang memanfaatkan jalan tol tersebut. Selain itu, adanya jalan tol tersebut mempercepat konektivitas wilayah Provinsi Bengkulu ke provinsi Sumatera Selatan sehingga mampu mendorong peningkatan pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Kehadiran jalan tol ini bisa memberikan dampak positif bagi daerah, namun jika pembangunannya ditunda tentu saja dampaknya negatif bagi daerah. Makanya kita minta ini jangan ditunda pembangunannya," ujar Suharto.

Ia mengatakan, dampak negatif dari penundaan pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau di antaranya pertama berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Masyarakat akan menganggap pemerintah tidak serius menyelesaikan pembangunan jalan tol di Bengkulu.

"Tentu saja masyarakat akan semakin tidak percaya kepada pemerintah kalau pembangunan jalan tol ini ditunda-tunda. Selain itu proyek strategis nasional ini akan berpotensi mangkrak jika dibiarkan berlama-lama," kata Suharto.

Kemudian kata Suharto, dampak negatif kedua dari penundaan pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau yakni jarak tempuh Bengkulu dengan Provinsi Sumatera Selatan tetap lama. Padahal dengan adanya jalan tol jarak tempuhnya bisa lebih cepat. Namun, karena pembangunannya ditunda, maka jarak tempuhnya akan tetap lama mencapai 4 hingga 5 jam.

"Saya pikir ini bisa menjadi perhatian pemerintah pusat juga, karena tanpa dukungan jalan tol, orang dari luar daerah malas melalui lintas darat karena jarak tempuh yang cukup lama, rata-rata mereka lebih memilih jalur udara. Makanya kami minta pembangunan jalan tol harus dikebut agar masyarakat yang ingin berkunjung ke Bengkulu semakin mudah lewat darat," tutupnya.

Sementara itu diketahui rencana pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Palembang – Bengkulu terdiri dari 3 ruas, yakni ruas Simpang Indralaya – Muara Enim sejauh 119 km yang terbagi menjadi 2 seksi yaitu seksi I Indralaya – Prabumulih sejauh 65 km dan seksi II Prabumulih – Muara Enim sejauh 54 km.

Kedua, ruas Muara Enim – Lubuk Linggau sepanjang 115 km dan ketiga ruas Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu sepanjang 96 km yang terbagi menjadi 3 seksi yakni seksi 1 Bengkulu – Taba Penanjung sepanjang 18 km, seksi II Taba Penanjung – Kepahiang sejauh 28 km dan seksi III Kepahiang – Lubuk Linggau sepanjang 54 km. Ketiga ruas ini merupakan perluasan dari ruas Palembang – Simpang Indralaya sepanjang 22 km yang telah beroperasi penuh sejak 2018 silam.

Hanya saja dalam implementasinya saat ini pemerintah baru membangun JTTS Bengkulu - Lubuk Linggau melalui seksi I atau Bengkulu-Taba Penanjung dan belum memastikan akan melanjutkan pembangunan seksi II dan III. (mb)

Editor: Herlina

RELATED NEWS