Mahasiswa : Dalih Subsidi Tak Tepat Sasaran, Buka Jadi Solusi Naikan Harga BBM

Herlina - Sabtu, 24 September 2022 21:02 WIB
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bengkulu saat menggelar audiensi dengan anggota DPRD Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu. (foto : ist/lyfebengkulu)

BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Kebijakan pemerintah yang menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinilai tidak tepat. Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bengkulu, Lubis mengatakan walaupun untuk subsidi tersebut pemerintah menggelontorkan APBN hingga Rp 500 triliun, nyatanya tidak secara penuh dinikmati masyarakat.

“Pertamina menyampaikan dari total APBN Rp2.700 triliun, Rp500 triliun di antaranya diperuntukkan menyubsidi BBM. Namun BBM yang disubsidi tersebut, malah tidak dinikmati masyarakat yang berhak. Dengan kata lain BBM subsidi tidak tepat sasaran,” ungkap Lubis.

Dengan dalih itu, lanjut Lubis, akhirnya pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikan harga BBM bersubsidi. Padahal tidak tepat sasaran itu membuktikan lemahnya pengawasan dalam penyaluran BBM bersubsidi.

“Harusnya pemerintah lebih memperketat pengawasan agar penyaluran BBM bersubsidi menjadi tepat sasaran,” kata Lubis.

Lubis mennyesalkan langkah pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi, tanpa terlebih dahulu memperketat pengawasan. Sementara kenaikan harga BBM bersubsidi ini kian membuat masyarakat kecil menjerit.

“Meskipun demikian kita tetap menyambut baik upaya DPRD Provinsi Bengkulu yang telah menyampaikan tuntutan kita ke pusat. Kitapun bakal bersurat ke DPR dan Presiden RI,” tegasnya.

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi, menanggapi, dari audiensi tadi ada beberapa informasi baru yang diperoleh. Inti dari berbagai informasi itu, bagaimana kedepannya bersama-sama memperketat pengawasan dalam penyaluran BBM bersubsidi ini agar menjadi tepat sasaran.

“Subsidi BBM itu tidak sedikit APBN yang digelontorkan pemerintah. Jadi BBM bersubsidi itu harus dinikmati masyarkat yang tepat. Di samping itu, Kami sudah langsung sampaikan ke DPR RI untuk menyampaikan tuntutan mahasiswa dalam aksi yang menolak kenaikan harga BBM bersubsidi,” ujarnya. (mb)

Editor: Herlina

RELATED NEWS