Nikah Dini Picu Kanker Serviks

Herlina - Jumat, 19 Agustus 2022 20:36 WIB
ilustrasi

BENGKULU, LyfeBengkulu.com- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Rusman Effendi mengatakan pernikahan dini menjadi pemicu kanker serviks di kemudian hari akibat sistem reproduksi wanita yang belum berkembang sempurna.

"Masih tingginya pernikahan yang dilakukan mereka yang berusia sangat belia memiliki banyak dampak negatif. Selain rentan perceraian, KDRT dan jadi penyumbang angka stunting, nikah dini berdampak pada timbulnya penyakit kanker serviks," papar Rusman, Jumat (19/08).

Rusman mengungkapkan menurut data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2015, setiap jam ada 16 anak perempuan di Indonesia yang menikah sebelum berusia 18 tahun. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara terbesar ketujuh di dunia yang menyumbangkan angka pernikahan usia anak, seperti dikutip dari daftar 20 negara dengan angka pernikahan tertinggi yang dirilis Girls not Bride tahun 2017.

"Dari sisi kesehatan, pernikahan dini spesifiknya berhubungan seks pada usia yang terlampau muda. Ini bisa meningkatkan risiko terkena kanker serviks," ujar Kepala BKKBN.

Kanker serviks merupakan kanker yang paling mematikan bagi wanita di seluruh dunia. MenurutRusman, berhubungan seksual di usia yang terlalu muda bisa meningkatkan kemungkinan seseorang terkena masalah kesehatan organ intim di kemudian hari.

Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, Rusman Effendi

Katanya, risiko kanker serviks lebih tinggi pada wanita yang melakukan hubungan seksual pertama mereka di usia 20 tahun ketimbang mereka yang melakukannya di usia 25 tahun. Menurutnya, wanita yang berhubungan seksual terlalu muda memberi virus papiloma manusia (HPV) lebih banyak waktu untuk mengembangkan diri menjadi kanker mematikan.

"Infeksi kuman HPV yang berubah menjadi kanker serviks sesungguhnya hanya sebagian kecil. Karena pada dasarnya, infeksi dapat dilawan oleh imunitas tubuh. Namun faktor-faktor yang membuat infeksi itu menjadi kanker adalah tipe infeksi, durasi infeksi, daya tahan tubuh yang rendah, dan defisiensi vitamin. Di usia ini jelas bahwa kekuatan organ reproduksi perempuan belum matang," sampainya.

Dengan melakukan hubungan seksual di bawah usia 20 tahun, berarti ada juga kemungkinan perempuan hamil dan melahirkan pada usia muda. Faktanya, usia wanita melahirkan bayi pertamanya juga menjadi faktor penting terkait risiko kanker serviks.

Sebagai langkah pencegahannya, Rusman menyarankan agar perempuan menikah pada usia minimal seperti yang telah ditentukan juga perlu melindungi juga diri dengan vaksin HPV dan mendeteksi kanker leher rahim sebagai langkah deteksi dini. (mb)

Editor: Herlina

RELATED NEWS